Interior Design

Tip Mengatasi Rumah yang Lembap

By  | 

Penyebab rumah yang lembap adalah tingginya kandungan air di dalam rumah. Pada rumah dengan kelembapan tinggi, bisa sampai memengaruhi kondisi dinding hingga menyebabkan tumbuhnya jamur lho. Tentunya Anda tak ingin ini terjadi pada rumah Anda kan, Mams? Untuk mengatasinya, yuk simak artikel berikut untuk mengetahui penyebab, dampak, dan bagaimana mengatasi kelembapan di dalam rumah Anda.

Penyebab rumah lembap disebabkan beberapa faktor, seperti:

  1. Curah hujan tinggi dan terus menerus.
  2. Air dari kamar mandi, dapur, taman, dan lainnya yang bersinggungan langsung dengan air.
  3. Sistem sirkulasi udara dalam rumah yang buruk.
  4. Instalasi pipa air yang bocor.
  5. Genteng pecah.
  6. Kolam atau bak penampungan air yang banyak di area rumah.

Dalam jangka waktu yang terus menerus dan lama, kelembapan ini dapat merugikan Anda lho, Mamas. Adapun beberapa kondisi merugikan tersebut, seperti:

  1. Udara di dalam ruangan terkadang terasa panas.
  2. Merusak peralatan elektronik akibat munculnya jamur pada bagian dalam peralatan.
  3. Dinding rumah terkelupas karena lembap. Dalam kondisi lebih parah, dinding ditumbuhi jamur.
  4. Warna plafon rumah menguning atau meninggalkan noda seperti bekas aliran air.
  5. Merusak furnitur. Furnitur jadi mudah lapuk karena udara di sekitarnya yang lembap. Bisa ditandai tumbuhnya jamur kecil di bagian kaki meja, kursi, kusen jendela-pintu, maupun daun jendela dan pintu.
  6. Merusak foto atau lukisan yang dipajang, ditandai dengan menguning atau tumbuh jamur.
  7. Memengaruhi kesehatan penghuni rumah. Perkembangbiakan jamur di dalam rumah dan udara tak sehat memungkinkan Anda terserang batuk atau alergi.

 Cara mengatasi Kelembapan

Awali dengan memastikan dari manakah sumber kelembapan berasal. Dengan mengetahui sumbernya, maka Anda akan bisa mengetahui tindakan yang harus dilakukan ya, Mams. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan guna mengatasi kelembapan udara di dalam rumah Anda:

  1. Rajin membersihkan ruangan. Ruangan yang bersih dan sehat dapat mencegah tumbuhnya jamur. Sapu dan pel kamar Anda secara rutin ya, Mams. Selain dapat menghindari pertumbuhan jamur, menyapu dan mengepel juga dapat membersihkan kamar dari debu dan kotoran.
  2. Tidak menggantung pakaian di tembok. Bagi Anda yang suka menggantung baju di dinding, segera ubah kebiasaan tersebut. Karena, pakaian tersebut dapat menambah kelembapan, sehingga jamur bisa tumbuh dan berkembang lebih cepat.
  3. Rapikan furnitur. Di dalam suatu ruangan, usahakanlah tidak terlalu banyak meletakkan berbagai furnitur dan perabotan, karena hal ini dapat meminimalisir kapasitas udara di dalam sebuah ruangan. Jika perabotan Anda memang banyak, maka susunlah perabotan tersebut agar lebih rapi dan nyaman.
  4. Kapur penyerap air. Anda bisa membeli kapur penyerap air ini di toko peralatan rumah tangga modern. Cara ini bisa jadi alternatif karena mudah dan praktis. Kapur penyerap air ini dapat berfungsi menyerap kadar air di dalam sebuah ruangan. Jika wadah kapur penyerap air telah terisi penuh, Anda tinggal menggantinya dengan yang baru.
  5. Sirkulasi udara. Rumah yang bersirkulasi udara baik, akan membuat udara segar dan bersih masuk dalam ruangan. Sirkulasi tersebut bisa Anda dapatkan dari ventilasi udara dan jendela rumah Anda. Sirkulasi udara yang kurang baik mengakibatkan ruangan lembap sehingga menyebabkan jamur tumbuh.
  6. Exhaust fan. Memasang exhaust fan dalam ruang yang lembap juga akan membantu pertukaran udara dalam ruang. Exhaust fan ini bisa Anda pasang pada dinding kamar atau plafon rumah.
  7. Air dehumidifier. Menggunakan air dehumidifier juga dapat mengurangi kelembapan udara dalam ruangan. Air dehumidifier adalah sebuah alat yang memang dirancang untuk dapat mengurangi bahkan menghilangkan udara lembap di ruangan. Cara kerja air dehumidifier adalah dengan mengisap udara lembap dalam ruangan, lalu mengeluarkan kembali setelah sebelumnya diolah jadi udara dingin terlebih dahulu. Selamat mencoba, Mamas! (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares