Relationship

Plus Minus Bertetangga dengan Keluarga Besar Suami

By  | 

Tinggal berdekatan dengan keluarga memang menyenangkan, apalagi kini banyak keluarga besar yang membuat satu lahan untuk menetap berdampingan.Nah jika keluarga besar suami telah mempersiapkan tempat tinggal bagi Anda dan keluarga, tentu saja sayang dilewatkan ya Mams. Namun ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yakni plus minus serta solusinya.

Plus

  • Relatif lebih aman. Tinggal berdekatan membuat Anda dan keluarga besar suami saling menjaga kemanan satu sama lain. Jika keluarga Anda pergi berlibur ke luar kota, maka keluarga lain dapat menjaga rumah Anda, begitu juga sebaliknya.
  • Lebih akrab. Tinggal berdekatan membuat Anda dan keluarga suami menjadi lebih akrab, begitu pula dengan anak-anak Anda akan lebih akrab dengan tante, om, dan sepupu, juga nenek dan kakek.
  • Saling menolong. Jika diperlukan, Anda dapat menitipkan Si Kecil pada salah satu keluarga suami, Anda pun dapat membuka diri untuk melakukan hal serupa. Selain itu, jika terjadi keadaan darurat, tentu saja Anda akan mendapatkan bantuan dengan cepat.

Minus

  • Privasi Anda dan keluarga kurang. Tinggal berdekatan dengan keluarga tentu saja mengurangi privasi Anda dan keluarga inti. Setiap aktivitas keluarga Anda akan diketahui oleh keluarga besar, termasuk jika Anda berdebat dengan suami atau membeli barang baru.
  • Rentan konflik. Sebagai outsider, tentu saja keluarga suami akan menyorot segala tingkah laku Anda. Hal ini kerap menjadi konflik antar keluarga, belum lagi saling menyampaikan ‘omongan’ antar ipar. Hati-hati ya, Mams.
  • Sense of belonging Anda juga rendah. Lantaran merasa lahan yang Anda tinggali milik keluarga suami, rasa memiliki Anda terhadap rumah tersebut menjadi berkurang. Hal ini dapat memengaruhi kenyamanan Anda tinggal di rumah tersebut lho Mams.

Solusi

  • Tetap menjaga jarak. Agar privasi Anda tidak terganggu serta mencegah terjadinya konflik, ada baiknya tetap menjaga jarak. Anda tetap menawarkan bantuan namun tidak perlu berkeluh kesah terlalu dalam dengan keluarga besar.
  • Bersikap netral. Saat ada keluarga yang terlibat konflik, sebaiknya Anda bersikap netral saja Mams. Jangan memihak pada salah satu keluarga, esok lusa bisa jadi Anda yang terlibat konflik, sehingga sebaiknya Anda bersikap netral saja ya.
  • Perjelas status kepemilikan rumah. Meskipun Anda tinggal di dalam satu lahan, sebaiknya sertifikat kepemilikan rumah diperjelas dengan cara memecah sertifikat kepemilikan menjadi milik masing-masing keluarga. Dengan begitu, Anda akan merasa rumah itu memang benar milik Anda, dan tidak ada yang dapat mengganggu gugat. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares