Career

Q&A: Tetap Fokus Bekerja di Ruang Tanpa Sekat

By  | 

Q: Saya baru saja diterima bekerja di sebuah perusahaan jasa. Tentunya saya sangat bersemangat dan ingin menunjukkan prestasi kerja sebaik mungkin. Namun menurut saya lingkungan kerja di kantor baru ini kurang kondusif. Ruang kerja luas tanpa sekat sangat membuat saya sulit berkonsentrasi. Bagaimana ya trik-nya agar saya tetap bisa fokus bekerja dengan lingkungan kerja seperti ini?

Nadya, 26 tahun, mama dari Anggie, 1 tahun

A: Seperti juga yang Anda rasakan, lingkungan kerja sangat memengaruhi produktivitas kerja seseorang. Apalagi bagi Anda yang memiliki lingkungan kerja terbuka, tanpa sekat. Suara-suara  bising dan lalu-lalang orang-orang di sekitar Anda tentunya membuat jadi sulit berkonsentrasi. Menurut sound expert Julian Treasure, suara di sekitar Anda dapat memengaruhi Anda secara kognitif, tingkah laku dan mood lho, Mams. Untuk menghadapi situasi seperti ini, yuk kita simak lima trik dari Julian Treasure berikut ini.

  1. Pahami suara-suara yang bisa mengganggu fokus Anda. Menurut sound expert Julian Treasure, suara atau bunyi-bunyian di sekeliling Anda dapat memengaruhi tingkah laku (misalnya saat ada suara yang mengganggu, secara refleks Anda pasti akan segera menjauh dari suara tersebut), mood (saat Anda mendengar suara lagu favorit, maka Anda akan merasa senang), dan kognitif (saat rekan semeja Anda sedang menerima telepon, tentunya Anda jadi sulit fokus bekerja). Jadi, memahami bagaimana efek suara dapat memengaruhi Anda sangatlah penting untuk membantu tetap fokus bekerja ya, Mamas.
  2. Ciptakan suasana kerja yang disukai. Setiap orang memiliki tipe cara kerja yang berbeda untuk bisa fokus bekerja. Idealnya, ruang kerja harus memiliki sekat agar pekerjanya dapat lebih konsentrasi, kreatif, dan produktif. “Open offices didesain untuk pekerjaan yang membutuhkan kolaborasi lebih di antara para karyawan. Namun untuk kebutuhan konsentrasi yang membutuhkan suasana hening, itu sangat sulit didapat,” jelas Julian.  Dan untuk pekerjaan yang menyangkut kreativitas, cari tahulah yang terbaik untuk Anda. Para desainer membutuhkan creative stimulus seperti musik, sementara penulis akan sangat produktif bila bekerja dalam suasana hening.
  3. Pindah ke tempat yang lebih sunyi. “Penelitian menyebutkan kalau1 dari 3 orang pekerja mengatakan kalau mereka merasa lebih produktif bila bekerja di lingkungan yang lebih sunyi,” ujar Julian. “Suara orang dan suara telepon adalah dua suara yang paling mengganggu dan paling lazim ditemui di open space office. Otak kita hanya bisa menangkap 1,6 perbincangan dalam satu waktu. “Kita tidak dapat menangkap perbincangan lain, apalagi yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Bila Anda terjebak dalam open office space dan pekerjaan Anda membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi, maka pindahlah ke ruang meeting, atau ruang lainnya yang lebih sunyi. Bila bekerja dari rumah cukup memungkinkan, maka Anda bisa mencobanya,” saran Julian.
  4. Alihkan kebisingan. Bila Anda tak bisa pindah ke ruangan lain, gunakan headphone dan dengarkan lagu-lagu kesukaan untuk meminimalisir suara di sekeliling Anda. “Musik dapat mengalihkan perhatian dari suara-suara bising di sekitar Anda. Sebagai pengganti lagu, Anda bisa mendengarkan suara lembut seperti suara air hujan,” saran Julian. Anda bisa mendapatkan suara-suara seperti ini di Noizio app, yang memiliki banyak pilihan suara. Studi dari Julian dan tim-nya juga membuktikan kalau suara-suara seperti ini bisa membantu Anda untuk lebih fokus.
  5. Terimalah kondisi. “Bila Anda tak bisa pindah ke ruangan lain atau menggunakan headphone, maka mau tak mau harus menerima kondisi ini. Stres memikirkan kondisi ini hanya akan membuat Anda semakin frustasi. Saran kami, bila Anda tidak bisa mengatur suara-suara di sekeliling Anda, mungkin Anda bisa membuat suasana meja lebih nyaman bagi Anda untuk bekerja, dan bekerjalah sebaik mungkin yang bisa Anda lakukan,” urai Julian. (Tammy Febriani/LD/Photo: Various)

Shares