Mind

Tip Agar Tak Lagi Over Protective pada Si Balita

By  | 

Sebagai orangtua, sangat wajar bila Anda selalu ingin melindungi Si Buah Hati. Hingga saat usianya semakin besar dan ia pun mulai ingin bersosialisasi dan bereksplorasi dengan lingkungan sekitarnya, Anda merasa harus memberikan perlindungan lebih untuknya. Tak ada yang salah dengan naluri Anda ini Mamas, namun jangan sampai kemudian jadi terlalu protektif dan kemudian jadikan anak sebagai ‘tahanan rumah’.

Seperti misalnya, ketika anak memasuki tahap belajar berjalan, Anda tak sampai hati kalau sampai harus melihat Si Kecil terjatuh, terlebih di tempat kotor. Dengan kekhawatiran ia jatuh dan kotor, lalu Anda pun menganggap anak tidak perlu jalan-jalan ke taman atau jalanan sekitar rumah. Tak hanya itu, beberapa orangtua bahkan sampai melarang anaknya bermain kotor karena akan membuatnya mudah terkena penyakit.

Sikap over protective orangtua terhadap anak sebenarnya dapat berdampak negatif pada perkembangan anak sendiri lho, Mamas, seperti:

  • Munculnya rasa kurang percaya diri dalam diri anak.
  • Anak lama-kelamaan akan jadi pemberontak karena terlalu banyak batasan yang Anda berikan.
  • Kesadaran diri akan suatu nilai tak akan terbentuk secara maksimal.
  • Tidak memahami arti tanggung jawab, karena terbiasa selalu dilindungi orangtuanya.
  • Cenderung nantinya tidak bisa bersikap dewasa.

Padahal, pengalaman jatuh sampai kotor saat anak belajar berjalan ini bisa meningkatkan daya juangnya dan lagi kotoran pun bisa dibersihkan. Ketika anak bermain, Anda juga bisa tetap mendampinginya tanpa harus memperlihatkan rasa takut berlebihan pada anak. “Kalau orangtua terus mencarikan solusi bagi tiap masalah yang dihadapi anak, maka anak tak akan pernah belajar mengatasi beragam situasi seorang diri,” ujar dr. Ramon Resa, dokter anak.

Dan lagi, orangtua yang sukses adalah yang mendidik anak yang bisa mengurus dirinya sendiri. Untuk itu, Anda harus mengizinkan Si Kecil mulai mengenal dunia luar selain Anda dan suami sebagai orangtuanya. Berikut beberapa pemikiran yang bisa membantu Anda untuk tak lagi protektif pada anak:

  • Perkembangan motorik kasar dan halus anak perlu distimulasi dengan baik, dan untuk mendapatkan stimulasi cukup, salah satunya dengan membiarkan ia bereksplorasi.
  • Bermain kotor tak selalalu berdampak buruk. Dengan terlalu bersih, imunitas anak malah jadi rendah.
  • Bila Anda tak ingin anak mudah terluka, maka ciptakan lingkungan aman baginya. Seperti melindungi furnitur bersudut tajam, menutup aliran listrik yang bisa membahayakan anak, mengamankan tangga dengan safety gate, dan menyingkirkan barang pecah belah ataupun berbahan kimia jauh dari jangkauannya.
  • Saat ia sedang bermain dengan teman-temannya di playground, Anda bisa mengawasinya dari jauh. Ia akan bebas bermain, dan Anda juga lebih tenang karena bisa sambil mengawasinya.
  • Pada usia lebih besar, Anda bisa membuat aturan dasar tentang keselamatan dirinya. Seperti jangan bicara pada orang asing walau mereka minta bantuan sekali pun, jangan menerima makanan atau minuman dari siapa pun yang tidak kamu kenal, jangan berdiri di dekat pintu mobil orang asing, jangan pergi ke mana-mana dengan seseorang tanpa seizin Anda dan suami walaupun orang asing tersebut mengatakan akan membawanya kepada Anda. Anda bisa membantunya menyerap informasi ini lewat permainan peran. Misalnya, “Ada seorang bapak atau ibu yang tidak kamu kenal minta tolong dicarikan anak kucingnya yang hilang? Apa yang akan kamu lakukan?” Beritahu langsung kepadanya apa yang harus dilakukannya jika menghadapi situasi ini. Seperti misalnya cepat lari dan cari orang dewasa yang kamu kenal atau polisi. Ajarkan pula ia menghapal alamat rumah Anda, nomor telepon, dan tentunya nama Anda dan suami juga nama lengkap anak. Seperti disarankan Dr. Ava L. Siegler, Ph.D., ahli psikologi anak dalam buku The Essential Guide To The New Adolescence.

Dengan melakukan beberapa hal tadi di atas, maka Anda lebih siap melepasnya. Tak lagi jadi orangtua yang over protective, namun tetap yakin anak tetap aman saat bereksplorasi. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares