Career
11 Cara untuk Membuat Atasan Terkesan
Q: Sebagai ibu bekerja, saya tak ingin karier saya di kantor hanya ‘setengah-setengah’ saja. Saya ingin memiliki performa cemerlang dan membuat Si Bos terkesan dengan saya. Bagaimana cara mewujudkan hal ini?
Catherine, 27 tahun, mama dari Lesly, 2 tahun
A: Apapun bidang pekerjaan Anda, namun setiap bos tetap memiliki karakteristik penilaian serupa tentang karyawannya. Takut performa kerja Anda dinilai jelek? Tak perlu khawatir, Mamas. Anda bisa menghapus kekhawatiran dengan mempelajari sifat dan kebiasaan atasan, memahami apa yang ia inginkan dari Anda, dan bahkan bisa sharing mengenai goal-
Tak hanya bersikap profesional dengan datang tepat waktu kala meeting, tidak pernah menolak pekerjaan, tak pernah bilang tidak bisa pada suatu pekerjaan, serta mampu menahan emosi saat situasi tak kondusif saja yang harus Anda lakukan, Mams. Ada beberapa hal lain lagi yang patut Anda lakukan juga. Mulailah sejak hari ini dengan melakukan beberapa hal berikut ini di kantor.
- Konsisten. Sebagai pekerja profesional, Anda harus konsisten dengan ide dan pendapat yang Anda utarakan. Jangan sampai setelah menggebu-gebu mengutarakan ide cemerlang Anda di tengah meeting, eh setelah meeting usai, Anda berubah pikiran.
- Inisiatif. Saat menemukan kendala dalam suatu pekerjaan, sebelum Anda membawanya ke hadapan atasan, cobalah menyelesaikannya terlebih dahulu. Namun tentunya jangan sampai alternatif solusi itu merugikan perusahaaan dan juga Anda ya, Mamas. Bila memang Anda tak sanggup menyelesaikannya sendiri, tak masalah menghadap Si Bos untuk sharing dan berdiskusi dengannya guna mencari solusi terbaik.
- Aktif. Tak hanya hadir di meeting tepat waktu saja yang penting, namun juga hadir dengan ide-ide yang dapat memajukan perusahaan adalah hal yang juga harus Anda pikirkan. Begitu pula saat Anda memiliki janji meeting klien atau bahkan dengan Si Bos sendiri, dengan menunjukkan kalau Anda peduli dengan jadwal meeting dan aktif saat meeting, Si Bos jadi berpikir kalau Anda adalah peduli dengan kemajuan perusahaan, dan tak hanya bekerja untuk uang.
- Produktif. Jangan malas-malasan Mams. Jangan hanya mengerjakan pekerjaan yang memang harus selesai hari ini. Kalau memang Anda sebenarnya mampu mengerjakan lebih, maka lakukanlah. Tunjukkan bahwa Anda masih bisa lebih produktif dari yang diharapkan perusahaan.
- Tetap bersosialisasi. Walaupun Anda selalu sibuk, namun tetap sempatkan diri bersosialisasi dengan menghadiri acara kantor, atau sekadar makan siang bersama para rekan kerja.
- Speak up. Bila ada sesuatu yang menurut Anda kurang atau salah dalam alur manajemen perusahaan, jangan ragu mengutarakannya. Bicarakan hal ini pada atasan, rekan satu tim, atau bahkan bagian kepegawaian bila Anda memiliki pertanyaan, atau bahkan solusi atas suatu masalah. Namun hindari hanya mengeluh namun tak memberi solusi ya, Mamas. Anda hanya akan dipanggil Si Pengeluh kalau begitu.
- Jujur. Berbohong tak akan memajukan siapapun, baik Anda maupun perusahaan. Jujurlah dengan usaha Anda, workload Anda, skills, dan juga kebutuhan Anda. Atasan Anda akan menghargai kejujuran Anda ini, dan siapa tahu, ia bisa memberi solusi atas masalah Anda.
- Kreatif. Berpikir out of the box bisa jadi peluang Anda menghasilkan sesuatu yang standout lho.
- Show gratitude. Setiap orang merasa bahagia saat menyadari ada orang lain yang menyukai atau menghargainya. Saat Si Bos memberikan sebuah compliment pada Anda, maka tunjukkan rasa terima kasih Anda secara langsung, melalui email, atau melakukan hal sama. Menunjukkan rasa terima kasih atas compliment yang Sang Bos berikan pada Anda, akan menyemangatinya untuk terus melakukan hal serupa lagi ke depannya.
- Be a team player. Sangat penting untuk aktif walau Anda bekerja dalam sebuah tim. Apalagi bila Anda memang ditunjuk sebagai ketua tim, maka jangan ragu menunjukkan skills Anda sebagai ketua. Namun hindari kesan arogan ya, Mamas. Tetaplah jadi pemimpin yang bekerja bersama-sama dengan anggota tim lainnya untuk mencapai sebuah goal.
- Seimbang dalam karier dan kehidupan pribadi. Bos Anda mengharapkan Anda bekerja tekun dan produktif , tetapi ia tidak mengharapkan Anda ‘hidup untuk bekerja’. Mempertahankan keseimbangan kerja – kehidupan pribadi akan membuat Anda menjadi orang yang bahagia di rumah dan di tempat kerja. And everyone will be happy. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)