Mind

Q&A: Menghadapi Orang yang Sering Ingkar Janji

By  | 

Q: Saya memiliki beberapa sahabat yang sangat dekat dan kami berteman sejak kuliah. Namun diantara teman-teman yang lain, ada seorang teman yang sering sekali mengingkari janji. Baik janji akan bertemu, hingga janji melakukan sesuatu. Lama-lama saya dan para sahabat lain mulai kesal kepadanya. Bagaimana sebaiknya menghadapi tipe orang seperti ini?

Arinta, 26 tahun, mama dari Adelia, 1 tahun

A: Pepatah mengatakan kalau janji adalah utang. Dan ungkapan tersebut seakan-akan menggambarkan bagaimana beratnya mengucapkan sebuah janji, hingga bila kita mengingkarinya, maka kita berutang pada seseorang yang kita beri janji. Sedangkan di sisi lain, sebagai orang yang dijanjikan sesuatu, kita sering terlalu percaya berharap janji itu ditepati. Tapi bagaimana jika kita seringkali hanya dihadapkan janji ‘palsu’ yang seringkali tidak ditepati? Beginilah beberapa tip dari Smart Mama bagaimana menghadapi orang yang sering ingkar janji.

  • Tanyakan alasannya. Walau kerap mengingkari janji, sebelum marah, tanyakan terlebih dahulu apa alasannya. Jangan memberikan tuduhan negatif sebelum orang tersebut memberikan alasannya. Hal ini sangat penting agar tak terjadi salah paham.
  • Jangan ragu menegur. Bila Anda mulai merasa kalau apa yang dilakukan sahabat Anda ini sudah keterlaluan, jangan ragu mengatakan padanya kalau sikapnya tersebut tidak baik dan hanya mengecewakan para sahabatnya. Lebih baik tak usah mengumbar janji bila tak yakin bisa menepatinya. Walau kesal, namun tetap utarakan perasaan Anda ini tanpa emosi ya, Mamas. Karena yang ada nantinya malah terjadi pertengkaran. Beri kritik membangun dan bantu ia mencari solusinya.
  • Jelaskan efeknya. Terkadang seseorang tidak menyadari kalau sikapnya ini bisa merugikan orang lain. Maka jelaskan padanya, bagaimana suatu hal bisa terhambat karena janji yang tak ia tepati. Walau terdengar klise, namun cara ini bisa menjelaskan pentingnya sebuah janji.
  • Jaga jarak. Jika sahabat sudah cukup sering mengingkari janjinya, tentunya Anda menjadi kesal dan enggan bertemu. Dengan kondisi seperti itu, ada baiknya Anda menjaga jarak terlebih dahulu meredakan rasa kecewa serta membuatnya jera. Apalagi sebelumnya Anda sudah sempat menegurnya, dan tak membuatnya berubah. Mungkin dengan sedikit memberi jarak ini, ia akan mulai menyadari kesalahan yang diperbuatnya.
  • Kurangi ekspektasi. Dengan kebiasaannya ini, maka sebaiknya Anda jangan terlalu berharap lagi dengan berbagai janji palsunya tadi. Karena lagi-lagi hanya akan mengecewakan Anda. Jadi turunkan standar ekspektasi Anda. Jangan keburu gembira dahulu saat ia menjanjikan sesuatu pada Anda. Bila membutuhkan bantuannya namun takut dikecewakan lagi, maka carilah solusi lain untuk menyelesaikan masalah Anda daripada berujung pada kekecewaan lagi. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares