Health

Mengenal Disleksia pada Anak

By  | 

Saat mendapati batita Anda alami keterlambatan dalam berbicara, atau juga kesulitan mengenali warna dan objek, kemungkinan ia menderita disleksia Mams.

Pengertian Disleksia 
Disleksia merupakan salah satu bentuk kesulitan belajar spesifik yang tersering. Disleksia terjadi pada individu dengan potensi kecerdasan normal, bahkan yang mempunyai tingkat kecerdasan jauh di atas rata-rata.  Itulah sebabnya disleksia disebut sebagai kesulitan belajar spesifik, karena kesulitan belajar yang dihadapinya hanya terjadi pada satu atau beberapa area akademis yang spesifik saja. Pada disleksia, kesulitan yang terjadi adalah pada area membaca.

Penyebab
Disleksia bukan disebabkan kurangnya motivasi belajar melainkan karena gangguan pada sistem saraf pusat yang memengaruhi persepsi visual anak terhadap objek huruf, angka, atau kata. Cara anak disleksia memproses suatu informasi di otak berbeda dengan anak biasa. Proses penerimaan, penyimpanan, dan mengeluarkan kembali informasi di dalam otak (dalam istilah medis, working memory) melalui jalan berliku. Sehingga mereka membutuhkan waktu lebih lama dan pengulangan (remedial) dalam proses belajar di sekolah maupun di rumah.

Disleksia bukanlah suatu penyakit akut yang bisa sembuh dan diturunkan secara genetik sehingga tetap disandang seumur hidup. Disleksia yang dikenali sejak dini dan mendapatkan penanganan dini tepat akan menumbuhkan kemampuan anak mencari strategi belajar yang paling tepat bagi dirinya. Performanya jadi lebih baik dan anak siap menghadapi berbagai tantangan di tiap level kehidupannya.

Gejala
Mengenali seorang anak menderita disleksia dapat diketahui sejak usia prasekolah (TK). Beberapa gejala dan tanda awal yang bisa Anda kenali dari anak penderita disleksia adalah:

    • Keterlambatan bicara, yaitu anak dengan kemampuan memahami berbagai instruksi sesuai usianya, namun memiliki kosa kata terbatas saat berbicara.
    • Banyak kosa kata dengan artikulasi tidak jelas, misalnya: arloji menjadi arjoli, kenapa menjadi kemapa, dan sebagainya.
    • Kesulitan menyebutkan warna dan objek, padahal sudah mengetahui sebelumnya.
  • Kesulitan mengenali ritme dan mengikuti kalimat bersajak.

Diagnosis
Kepastian diagnosis memang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, tetapi bila anak mengalami hal tersebut pada usia prasekolah, maka sudah sepatutnya Anda dan suami sebagai orangtua waspada akan risiko anak mengalami disleksia.
Penanganan secara dini sangat dibutuhkan bagi anak penderita disleksia. Segeralah menghubungi profesional yang mampu menangani disleksia bila dicurigai anak memiliki ciri-ciri disleksia di atas ya, Mamas. Bila anak sudah masuk usia sekolah maka orangtua wajib bekerja sama dengan sekolah untuk membimbing anak penderita disleksia  mendapatkan remediasi, akomodasi, dan terapi yang tepat baik di rumah maupun di sekolah. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares