Health
Yang Harus Anda Tahu tentang Kontraksi Palsu
Umumnya kontraksi palsu dirasakan wanita hamil pada trimester akhir kehamilan, meski sebenarnya bisa terjadi beberapa waktu sebelumnya sih, Mamas. Lalu bagaimana membedakan rasa kontraksi palsu dengan kontraksi persalinan sebenarnya? Simak ulasan Smart Mama ya.
Pengertian
Kontraksi palsu atau dalam dunia medis dikenal sebagai kontraksi braxton hiks merupakan hal normal yang terjadi pada wanita hamil. Kontraksi semacam itu merupakan persiapan rahim dalam menghadapi persalinan.
Tanda Braxton Hiks
Rahim sebenarnya telah mengalami kontraksi sejak usia kehamilan enam-tujuh minggu, namun ukuran rahim yang belum terlalu besar membuat calon mama tidak terlalu merasakan kontraksi tersebut. Kontraksi palsu kemungkinan tidak menimbulkan efek berarti pada ibu hamil. Kontraksi palsu ditandai dengan mengencangnya otot-otot rahim. Untuk mengenalinya, Anda dapat menempelkan tangan di atas perut dan rasakan betapa tegang otot perut yang berada di atas rahim Anda. Umumnya terjadi sekitar 30 detik, tidak lebih dari dua kali per jam, dan bisa saja terjadi beberapa kali sehari.
Perbedaan Kontraksi Palsu dan Kontraksi Persalinan
Seringkali calon mama kesulitan membedakan kontraksi palsu dan kontraksi sebagai tanda persalinan. Berikut beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya:
- Kontraksi palsu hanya terjadi 1-2 kali dalam satu jam dan hanya beberapa kali muncul dalam sehari, tak teratur, dan jarak waktu kontraksi tidak berdekatan. Sedangkan kontraksi persalinan akan semakin sering mendekati waktu persalinan, teratur, dan jarak waktu antara kontraksi akan memendek.
- Kontraksi palsu hanya terjadi kurang dari semenit, sementara kontraksi persalinan dapat terjadi hingga lebih dari semenit.
- Perubahan aktivitas fisik akan menghentikan kontraksi palsu, namun hal itu tidak terlalu berpengaruh pada kontraksi persalinan.
- Kekuatan kontraksi palsu tidak meningkat. Sebaliknya, kontraksi persalinan akan meningkat, diiringi nyeri yang makin bertambah menjelang persalinan.
Kontraksi palsu hanya terasa di bagian depan perut, sementara kontraksi persalinan dimulai dari bagian pinggul dan menyebar ke arah depan atau sebaliknya.
Menyikapi Kontraksi Palsu
Meski jarang menimbulkan rasa sakit, kontraksi palsu tetap dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada wanita hamil. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Mengubah posisi tubuh atau melakukan aktivitas seperti berjalan-jalan.
- Anda juga bisa melakukan hal sebaliknya dengan beristirahat saat kontraksi palsu mulai terasa ketika sedang beraktivitas.
- Teknik relaksasi dengan mengambil napas dalam-dalam untuk memberikan rasa nyaman.
- Minum segelas air, teh, atau mengonsumsi makanan juga dapat dilakukan guna meminimalisasi rasa tidak nyaman saat terjadi kontraksi palsu.
- Mandi air hangat sekitar 20-30 menit untuk membuat tubuh rileks.
Kontraksi palsu memang dapat terjadi sewaktu-waktu dan tidak berbahaya, namun jika usia kehamilan belum mencapai 37 minggu dan kontraksi terjadi lebih dari empat kali dalam satu jam, maka Anda patut waspada terhadap kemungkinan persalinan prematur. Begitu pula jika keluar cairan dari vagina yang lebih encer dan berlendir (cairan ketuban), bercak darah, pendarahan dari vagina, atau tekanan di dalam pinggul meningkat seperti bayi yang mendorong untuk dilahirkan. Bila hal ini terjadi, sebaiknya segera hubungi petugas medis seperti bidan atau dokter kandungan Anda.
Mengenali perbedaan kontraksi palsu dan kontraksi persalinan sangatlah penting, Mams to be, terutama ketika kehamilan Anda telah memasuki trimester akhir. Jika terjadi sesuatu yang dirasa tidak wajar, jangan segan segera minta pertolongan ahli medis. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)