Education

Stimulasi Tepat untuk Perkembangan Motorik Balita

By  | 

Di usia lima tahun pertamanya, anak berada pada perkembangan terbaiknya secara fisik maupun mental. Nah, saat tersebut ada empat hal penting yang harus diperhatikan orangtua dalam hal perkembangan kecerdasan anak, yaitu kecerdasan intelektual, emosional, komunikasi, dan motoriknya. Keempatnya harus berkembang beriringan sehingga perkembangan kecerdasan anak menjadi maksimal. Karena itu, diperlukan stimulasi tepat dari orangtua maupun pengasuh dan pendidiknya agar perkembangan anak dapat tumbuh secara optimal.

Seperti yang Mamas tahu, perkembangan motorik terbagi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh, yang dipengaruhi usia, berat badan, dan perkembangan anak secara fisik. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, atau naik turun tangga. Sedangkan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan secara rutin, seperti bermain puzzle, menyusun balok, memasukan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, dan sebagainya. Berikut beberapa stimulasi yang bisa Anda berikan pada anak untuk mengoptimalkan perkembangan motoriknya.

Ragam Stimulasi Sesuai Usia:
Usia 1-2 Tahun
Di usia setahun, seluruh kemampuan dan keterampilan kinestetiknya sudah terbentuk. Stimulasi Si Kecil dengan mengajaknya bermain bersama anak seperti berlari, melompat, melempar, menangkap, berguling, dan lain-lain. Anak akan lebih mudah belajar melempar daripada menangkap. Agar kemampuan anak menangkap bola atau benda bertambah, rajin-rajinlah Anda mengajaknya bermain lempar-tangkap bola ya. Dengan cara ini pula kemampuan koordinasi mata dan tangan anak akan terlatih.

Teknik-teknik tersebut akan membantu menguatkan otot-otot lengan anak serta mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar, koordinasi mata-tangan, visual-spasial, kecepatan reaksi, dan kelenturan. Keterampilan motorik halus dan kasar berguna untuk kemampuan menulis, menggambar, melukis, dan keterampilan tangan lainnya. Anak juga bisa dilatih mengembangkan otot kaki, misalnya menendang bola, melompat dengan dua kaki, serta menaiki anak tangga.

Usia 3-4 Tahun
Di usia ini, keterampilan dan kemampuan anak sebenarnya tidak jauh berbeda dengan anak usia 1-2 tahun. Perbedaan nyata hanya pada kualitasnya. Anak usia 3-4 tahun berlari lebih cepat ketimbang anak usia 1-2 tahun, lemparannya lebih kencang, dan sudah mampu menangkap dengan baik. Kemampuan motorik kasar otot kaki anak, selain berjalan dan berlari cepat, antara lain mampu melompat dengan dua kaki, memanjat tali, serta menendang bola dengan kaki kanan dan kiri. Untuk motorik kasar otot lengan, anak mampu melempar bola ke berbagai arah, memanjat tali dengan tangan, mendorong kursi, dan lainnya. Kemampuan yang melibatkan motorik halus untuk koordinasi mata-tangan, yaitu mampu memantul-mantulkan bola beberapa kali, menangkap bola dengan diameter lebih kecil, melambungkan balon, keterampilan coretan semakin baik.

Agar kemampuan dan keterampilan motorik halus serta kasar kian berkembang, anak bisa diberikan stimulasi kinestetik. Misalnya seperti berjalan atau berlari zigzag, berjalan dan berlari mundur untuk mengembangkan otak kanan, melompat dengan dua kaki ke berbagai arah, menendang bola dengan kaki kanan atau kiri ke berbagai arah, melempar bola ke berbagai arah dengan bola sedang sampai kecil, melempar bola ke sasaran seperti huruf, angka, atau gambar, menangkap bola dari berbagai arah, bermain bulutangkis, mencoret-coret berbagai bentuk geometri untuk mengembangkan otak kiri dan kanan, serta menggerakkan kedua tangan dan kaki dengan memukul drum mainan.

Usia 5 Tahun
Pada usia lima tahun, hampir seluruh gerak kinestetiknya dapat dilakukan dengan efisien dan efektif. Gerakannya pun sudah terkoordinasi dengan baik. Namun, anak kelompok usia ini lebih menyukai permainan yang tak banyak melibatkan motorik kasar. Mereka lebih menyukai permainan yang menggunakan kemampuan berpikir seperti bermain puzzle, balok, dan bongkar pasang mobil. Maka Anda bisa menstimulasinya dengan dengan memberikan benda-benda tersebut. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares