Parenting

Tip Beri Anak Kebebasan untuk Memilih

By  | 

Selama ini saya selalu berusaha memberi kebebasan pada Si Kecil untuk memilih sendiri sesuatu yang menyangkut dirinya, misalnya mainan, baju, sepatu, dan sebagainya. Sampai suatu hari anak balita saya memilih celana jeans bergambar karakter kesukaannya dengan ukuran super besar plus manik-manik di sekelilingnya. Waduh, saya jadi bingung, antara ingin memberi kebebasan padanya untuk memilih namun sedikit panik karena memikirkan ia menggunakan pakaian yang menurut saya sangat berlebihan dan menyilaukan mata. Akhirnya dengan segala macam rayuan, saya berhasil mengajaknya ke toko lain dan syukurnya ia mendapatkan baju lain yang kami berdua sukai. Namun setelahnya, saya jadi berpikir, seberapa jauh sih saya harus memberinya kebebasan memilih? Karena di sisi lain saya juga tidak ingin memaksakan kehendak saya. Saya pun ngobrol dengan para Smart Mama yang kemudian memberikan hasil sebagai berikut.

  1. Berikan ia pilihan. Agar hal di atas tidak perlu terjadi, ada baiknya Anda memberikan Si Kecil beberapa pilihan. Hal ini dapat menjadi jalan tengah bagi Anda dan Si Kecil, seleksilah beberapa potong pakaian atau mainan yang ingin dibeli, baru kemudian minta Si Kecil memilih beberapa opsi dari hasil seleksi Anda. Dengan begitu, Anda tidak memaksakan kehendak, namun pilihan Si Kecil juga masih ‘normal’ di mata Anda.
  2. Jangan mencela pilihannya. Mencela pilihannya akan membuat Si Kecil merasa rendah diri. Pilih kata-kata yang lebih pantas meskipun Anda sangat tidak suka dengan pilihannya, misalnya “Kayaknya, baju ini terlalu ramai ya, Nak atau sepertinya di toko X ada baju yang lebih sesuai deh untuk kamu.” Dengan begitu, Si Kecil tetap merasa dihargai dan tidak merasa kalau seleranya jelek.
  3. Berikan alternatif. Bisa jadi kan Si Kecil memilih sesuatu karena mainan atau pakaian yang ia pilih menampilkan karakter favoritnya. Nah, jika ia memilih pakaian bergambar karakter kesukaannya namun di mata Anda baju tersebut berlebihan, Anda dapat mencarikan baju lain yang menampilkan karakter tersebut namun dengan desain yang lebih bisa ‘diterima’. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

 

Shares