Relationship
10 Hal yang Kerap Buat Suami Tak Bahagia
Bukan hanya Anda saja lho, Mams, yang bisa tak bahagia. Suamipun seringkali merasa tak bahagia. Ingin tahu apa hal yang kerap buat suami tak bahagia? Berikut adalah sharing para suami yang mungkin juga dirasakan pasangan Anda.
1. “Saya sering sebal kalau saat tiba di rumah, bukannya disambut senyuman dan menanyakan kabar, istri justru malah mengatakan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan rumah yang belum juga saya kerjakan, atau tak saya lakukan dengan benar. Saya tahu sih, pasti tak mudah baginya mengurusi rumah dan anak-anak seharian penuh, tapi sadarkah ia kalau saya ini ke luar rumah seharian juga untuk bekerja, belum lagi harus berdesakan di dalam commuter line.”
Arda, 32 tahun, telah menikah selama 4 tahun.
2. “Dulu saat masih pacaran, kami sering menghabiskan waktu bersama untuk bersenang-senang. Seharusnya setelah menikah pun kami juga harus tetap bisa seperti itu bukan? Istri sih sepertinya sangat happy kalau diajak berkencan. Tapi kenapa sih harus selalu saya yang berinisiatif, padahal apa salahnya kalo ia juga ikut berinisiatif mengajak berkencan?”
Rangga, 31 tahun, telah menikah selama 4 tahun.
3. “Saya memang memberinya tanggung jawab penuh mengurus putri kecil kami, sedangkan urusan finansial jadi tanggung jawab saya. Namun walau begitu, kan bukan berarti setiap saat topik pembicaraan kami berdua hanya seputar anak saja. Kadang-kadang membicarakan hal lain kan juga bisa. Hal sehari-hari saja yang kita temui.”
Ardin, 31 tahun, telah menikah selama 3 tahun.
4. “Saya suka menonton televisi berdua istri sambil menonton film favorit, candle light dinner, atau hal romantis lainnya. Tapi sayang, sepertinya istri saya tak lagi sempat melakukan hal-hal seperti itu.”
Andri, 32 tahun, telah menikah selama 3,5 tahun.
5. “Saat pacaran dulu, ia adalah sangat penyabar, penuh perhatian, dan sangat dewasa. Tapi setelah menikah, semua terbalik 180 derajat. Ia sangat berbeda. Hingga kami berkonsultasi dengan psikolog pernikahan karena saya merasa menikahi orang yang berbeda. Dan kenyataannya, ia memang menutupi sifat kekanakan, dan temperamentalnya karena tak ingin kehilangan saya. Tapi sadarkah ia kalau ini tak adil bagi saya?”
Rendy, 29 tahun, telah menikah selama 2 tahun.
6. “Saya pikir, memberinya kuasa penuh untuk urusan rumah tangga akan membuatnya bahagia. Seperti menentukan menu masakan hari ini, model sofa untuk ruang keluarga, hingga motif wallpaper di kamar tidur kami. Tapi belakangan ini, ia malah jadi uring-uringan terus tanpa sebab. Dari sahabat, saya baru tahu kalau ia lebih suka semuanya didiskusikan bersama. Lalu kenapa sih tak bilang langsung saja, kenapa harus pakai uring-uringan tidak jelas.”
Dimas, 35 tahun, telah menikah selama 1,5 tahun.
7. “Setahun belakangan ini, istri semakin religius. Hal bagus sih, tapi secara tak langsung ia juga menuntut saya ikut mengimbanginya. Sedangkan saya memang belum sampai pada tahap se-religius itu. Yang ada saya malah jadi stres sendiri menghadapi tuntutannya.”
Doni, 33, telah menikah selama 3 tahun.
8. “Bagi saya, seks dalam pernikahan sangatlah penting. Dengan seks, saya merasa semakin intim dengannya. Tapi berbeda dengan istri, baginya seks dalam pernikahan tidak begitu penting, bahkan kami jadi semakin jarang bercinta karena ia sepertinya tak lagi tertarik melakukannya.”
Jonathan, 34 tahun, telah menikah selama 5 tahun.
9. “Terkadang saat saya merasa kecewa atau sedang jatuh, saya butuh perhatian lebih dari istri. Walau saya laki-laki, bukan berarti saya harus selalu kuat kan? Tapi sayangnya, istri sepertinya tak menyadari itu.”
Ray, 32 tahun, telah menikah selama 2 tahun.
10. “Istri saya memiliki karier cemerlang. Dan tentunya hal itu diiringi kesibukan yang sangat menyita waktunya. Hampir setiap hari ia membawa pekerjaan ke rumah. Saya sampai harus membantunya menyiapkan presentasi hanya agar bisa tetap menghabiskan waktu bersamanya.”
Denis, 31 tahun, tealah menikah selama 3 tahun. (Tammy Febriani/LD/Photo:Istockphoto.com)