Parenting
Tahapan Perkembangan Emosional Bayi
By Tammy Febriani |
Perkembangan emosional Si Kecil akan tumbuh pesat di tahun pertama hidupnya lho, Mams. Pertama-tama ia akan mengawalinya dengan melakukan observasi terhadap lingkungan di sekelilingnya, dan kemudian mulai ikut berinteraksi dengan Anda. Berikut adalah tahapan perkembangan emosional Si Kecil dari ia lahir hingga usia setahun (usia bayi).
1 Bulan:
- Ia mulai melakukan eye contact dengan orang lain.
- Minta tolong dengan menangis.
- Merespons suara dan senyum orang tuanya.
2 Bulan:
- Mulai tersenyum.
- Mulai menikmati bermain dengan orang lain dan menangis bila permainan berhenti.
- Lebih suka menatap ke orang daripada benda.
- Mempelajari wajah orang-orang di sekitarnya.
- Mulai bersuara menanggapi suara di sekelilingnya.
- Mulai memperlihatkan ekspresi marah.
3 Bulan:
- Memulai ‘perbincangan’ dengan tersenyum dan bersuara pada Anda.
- Tersenyum balik saat Anda tersenyum padanya. Tertawanya juga diikuti gerakan tangannya
- yang diangkat dan kaki yang bergerak.
- Bisa meniru beberapa gerakan dan ekspresi wajah
4 Bulan:
- Tertarik dengan suara anak-anak, termasuk suara televisi.
- Tertawa saat digelitik dan ketika berinteraksi dengan orang lain.
- Menangis jika ia diganggu saat bermain.
5 Bulan:
- Mulai bisa marah.
- Sudah bisa membedakan yang mana anggota keluarga atau orang lain.
- Suka bermain saat minum atau makan.
6 Bulan:
- Cepat lelah saat bermain, namun tak pernah lelah mendapatkan perhatian Anda.
- Sifat temperamennya mulai semakin terlihat. Disini Anda akan bisa melihat bagaimana sifatnya, apakah easy going atau mudah ngambek; kalem atau aktif.
- Sudah mengenali namanya sendiri.
- Bergumam saat ia merasa senang, namun menangis saat ia kecewa.
- Sudah bisa mengeluarkan suara seperti geraman atau jeritan, serta mengecap-ngecapkan lidahnya.
7 Bulan:
- Mulai memahami arti kata ‘tidak’.
- Menikmati interaksi sosial.
- Semakin memperjelas ekspresi marahnya.
- Mulai mengikuti suara orang dewasa.
8 Bulan:
- Mulai dapat membedakan antara hal yang biasa ia lihat dan yang tak pernah ia lihat sebelumnya.
- Mulai ada rasa malu atau cemas saat melihat orang asing.
- Mulai menangis frustrasi ketika ia tidak bisa menggapai mainan atau tak bisa melakukan sesuatu sesuai keinginnya.
9 Bulan:
- Meniru gerakan orang lain.
- Bisa menatap gambar yang benar untuk menjawab suatu pertanyaan.
- Tersenyum dan gemar mencium refleksi dirinya sendiri di cermin.
- Senang bermain di dekat orang tuanya.
- Lebih sensitif terhadap kehadiran anak-anak lain.
10 Bulan:
- Mulai merasa cemas bila terpisah dari orangtuanya atau orang yang dekat dengannya.
- Mulai memiliki rasa percaya diri.
- Memberikan respons positif atas sesuatu seperti dengan bertepuk tangan.
- Mulai merasa hati-hati pada ketinggian.
- Mulai memperlihatkan beragam mood seperti sedih, senang, ataupun marah.
11 Bulan:
- Sudah bisa mencoba minta persetujuan akan sesuatu.
- Sudah mulai bisa menunjukkan sikap tak kooperatif.
12 Bulan:
- Mulai tantrum.
- Bisa berlaku kooperatif ataupun tidak kooperatif.
- Sudah semakin menunjukkan perkembangan rasa humornya.
- Ia bisa merasa lebih dekat hanya dengan salah satu orangtua saja, Anda ataupun suami. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)
← Previous Story 4 Persiapan Gisella Anastasia Berlibur ke London
Next Story → Kenali Tipe Anda dalam Mengelola Keuangan