Finance
Kenali Tipe Anda dalam Mengelola Keuangan
Sejak dahulu, keuangan atau finansial adalah hal penting bagi semua orang. Dan masing-masing pribadi memiliki karakter atau tipe berbeda dalam menyikapi hal satu ini. Ternyata ada lima tipe kepribadian orang dalam mengelola keuangan. Untuk mengetahui Anda tipe yang bagaimana, simak penjelasan Smart Mama berikut.
Tipe 1. The Worrier
Ciri-ciri Anda tipe The Worrier:
1. Anda selalu khawatir soal keuangan setiap hari.
2. Anda sering membesar-besarkan masalah.
3. Anda sering sulit tidur karena memikirkan masalah keuangan.
4. Anda sering takut tidak punya uang, bahkan saat sedang suasana tengah santai sekalipun.
5. Anda sulit untuk berhenti khawatir, bahkan ketika Anda sudah berusaha sekuat tenaga.
6. Ketika masalah satu sudah terselesaikan, Anda langsung pusing memikirkan masalah lain.
Solusi: Sebagai seorang yang memiliki rasa khawatir berlebihan, Anda tentu saja harus mengubah sikap tersebut. Daripada memikirkan banyak masalah dalam satu waktu, cobalah fokus pada masalah yang tengah dihadapi di situasi sekarang. Jadi ketimbang memikirkan utang Anda yang mungkin menumpuk, mengapa tak langsung Anda segera bayar ketika Anda tengah punya uang.
Tipe 2. The Procrastinator atau Si Penunda
Ciri-ciri Anda tipe The Procrastinator:
1. Anda sulit mengambil keputusan yang berhubungan dengan uang.
2. Anda sering tak peduli pada tagihan kartu kredit Anda.
3. Anda kerap membayar denda atau bunga dari tagihan-tagihan bulanan Anda.
4. Anda merasa sangat bahagia begitu membayar tagihan.
5. Tagihan Anda kerap membengkak tiap bulan.
6. Anda menempatkan soal keuangan di urutan terakhir dari daftar prioritas Anda.
Solusi: Anda adalah Si Penunda yang harus segera mencari cara untuk perlahan-lahan lebih bertanggung jawab atas keuangan yang dikelola. Bila hal ini dibiarkan terjadi hingga berlarut-larut, maka orang yang pertama yang akan merasa dirugikan adalah diri Anda sendiri, Mams.
Tipe 3. The Addictive Spender atau Si Gila Belanja
Ciri-ciri Anda tipe The Addictive Spender:
1. Anda kesulitan untuk mengontrol nafsu belanja.
2. Anda berbelanja sebagai cara melampiaskan kemarahan, kekhawatiran, dan kesepian.
3. Anda merasa gembira luar biasa ketika sudah menghabiskan uang.
4. Anda memiliki banyak kartu kredit yang ‘macet’.
5. Anda tidak bisa menolak pada kata diskon, sale, dan special price.
6. Anda merasa memiliki barang branded akan menaikkan harga diri atau reputasi Anda.
Solusi: Orang tipe ini sebetulnya punya masalah ‘kejiwaan’ karena ia menjadikan belanja sebagai sarana untuk memuaskan egonya. Bila Anda merasa tipe ini ada dalam diri Anda, sebaiknya berkonsultasilah dengan psikolog.
Tipe 4. The Saver atau Si Penabung/ Si Penimbun
Ciri-ciri Anda tipe The Saver:
1. Anda sangat rajin menabung setiap bulan.
2. Anda berusaha untuk menyimpan uang lebih banyak daripada pemasukan yang Anda terima.
3. Anda kurang suka berbelanja.
4. Tanpa disadari, Anda cenderung serakah.
5. Anda percaya, hemat adalah kunci untuk menjadi kaya.
6. Anda tak berani melakukan investasi yang memiliki risiko tinggi.
Solusi: Pada dasarnya, sifat gemar menabung memang baik ya, selama tidak mengarah pada ‘menumpuk’ uang. Bila Anda terus menerus merasa ‘bersalah’ sehabis mengeluarkan uang Anda, hati-hati ya, Mamas, ini bisa jadi pertanda juga bahwa Anda perlu ke psikolog untuk melakukan konseling kejiwaan.
Tipe 5. The Logical Spender atau Si Pembelanja yang Logis
Ciri-ciri Anda tipe The Logical Spender:
1. Anda mengutamakan logika atau rasional daripada sekadar perasaan, dalam hal apapun, termasuk keuangan.
2. Anda memiliki catatan bulanan atau neraca pemasukan dan pengeluaran yang tersusun rapi.
3. Anda tahu kapan saat berbelanja dan kapan saat menabung.
4. Anda percaya pada prinsip work hard, play hard.
5. Anda berani berisiko dalam melakukan sebuah investasi, namun sebelumnya Anda sudah melakukan analisa pasar.
6. Anda memiliki jadwal rutin untuk bertemu konsultan keuangan pribadi Anda.
Solusi: Bisa dibilang, Anda sudah melakukan hal yang sangat tepat sehubungan dengan pengelolaan keuangan Anda. Namun, jangan pakai ‘kacamata kuda’ atau tetap fleksibel. Maksudnya, jika ada kondisi darurat yang mewajibkan Anda harus mengeluarkan uang lebih banyak daripada jumlah tabungan yang harus Anda setor, maka Anda harus bisa melakukannya, Mamas. (Lenny Delima/Photo: Istockphoto.com)