Career

Bila Atasan Kurang Mendukung Kehamilan Anda

By  | 

Tiap orang memang memiliki karakter  berbeda, termasuk atasan Anda di kantor. Tidak semua atasan ikut bahagia akan kabar kehamilan Anda karena dianggap akan menurunkan performa kerja para mamas to be. Belum lagi
Anda akan cuti panjang menjelang kelahiran Si Kecil. Namun tak perlu khawatir Mams, jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk resign, lakukan saja hal berikut:

  1. Pelajari Undang-Undang yang mengatur kesejahteraan pekerja wanita. Sebagai pekerja wanita, Anda berhak kok untuk hamil dan cuti melahirkan selama tiga bulan dengan tetap mendapat gaji, kemudian kembali bekerja seperti biasa. Anda juga mempunyai hak untuk tak bekerja lembur selama hamil. Hal ini dapat dijadikan pegangan Anda selama bekerja sehingga jika ada perlakukan tidak adil, Anda memiliki dasar hukum.
  2. Datang ke kantor lebih awal. Agar Anda terhindar dari overtime, ada baiknya Anda datang lebih awal menuju kantor. Selain dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, profesionalitas Anda di mata atasan juga tetap terjaga (Baca: Keuntungan Datang Ke Kantor Lebih Pagi Saat Hamil).
  3. Jaga performa kerja Anda. Smart Mama mengerti, adaptasi dengan kehamilan memang tidak mudah. Namun banyak cara agar Anda dapat mengatasinya dengan baik, misalnya menjaga asupan, banyak minum air
    putih, serta menenangkan diri dengan musik. Kondisi Anda yang tetap prima, akan berpengaruh pada performa kerja. Nah jika performa kerja Anda selama kehamilan tidak berubah, bahkan justru lebih baik, maka
    perlahan atasan pasti akan menerima kondisi kehamilan Anda.
  4. Diskusi dengan atasan. Jika semua hal di atas telah Anda lakukan namun atasan masih saja kurang terima dengan kehamilan Anda, sebaiknya Anda meminta waktu padanya untuk berdiskusi dan menanyakan letak keberatan beliau. Jika sudah tahu akar permasalahannya, Anda akan lebih mudah mengambil langkah
    selanjutnya. Apabila alasan atasan masih seputar profesionalisme, maka Anda bisa meyakinkannya bahwa kinerja Anda tidak akan berubah. Namun bila alasannya sudah termasuk urusan pribadi, bisa jadi atasan Anda
    yang tidak profesional kan. Mungkin sudah saatnya Anda mencari atasan 
    lain. Jika memungkinkan Anda bisa minta bantuan pihak HRD untuk memutasi Anda. Atau kalau memang tak bisa juga, maka Anda bisa mencari pekerjaan baru yang lebih baik. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

Shares