Cara Kreatif Smart Mama Menyeimbangkan Karier dan Keluarga

Bekerja sekaligus menjadi mama pasti membuat Anda agak sulit membagi waktu yang seimbang. Terkadang bisa saja Anda harus bekerja kala weekend sementara seharusnya akhir minggu adalah waktunya untuk keluarga. Agar tetap seimbang, Anda harus mensiasatinya sekreatif mungkin seperti para Smart Mama berikut.

“Saya dan suami pergi pagi dan pulang lumayan larut malam. Maklum saja rumah kami terletak di pinggiran kota sehingga butuh waktu lama untuk menempuh perjalanan. Karena pulang pergi bekerja selalu bersama suami, maka quality time kami adalah saat di perjalanan. Dan untuk anak saya Jeremy, hingga kini kami masih saja tidur bertiga meskipun ia sudah memiliki kamar sendiri. Habis, kapan lagi saya bisa memeluknya dan berdekatan dengannya kan? Sebelum tidur biasanya saya juga membacakan ia buku cerita atau meminta ia bercerita tentang aktivitasnya di sekolah hari itu.”
Delica, 34 tahun, mama dari Jeremy, 4 tahun

“Jalanan ibukota yang super macet memang sangat menghambat quality time saya dengan keluarga. Apalagi saya juga sering bekerja kala weekend. Agar tetap dekat dengan suami dan anak, saya selalu menjadwalkan acara makan malam bersama setiap hari Jumat. Setelah pulang kantor biasanya saya janjian dengan suami dan anak-anak di restoran atau mal untuk makan bersama. Tempat yang dipilih ditentukan bergiliran, misalnya Jumat ini restoran pilihan saya, Jumat depannya pilihan Si Kakak dan seterusnya. Hingga kini acara makan malam setiap Jumat cukup menjadikan kami tetap dekat.”
Shinta, 36 tahun, mama dari Mayra, 7 tahun dan Meisha, 5 tahun

“Sebagai mama bekerja, saya memang kerap merasa bersalah pada keluarga karena sulit untuk sering-sering bonding time. Namun setiap pagi, saya selalu menyediakan sarapan istimewa serta bekal makan siang suami dan anak-anak. Saya juga tak pernah berhenti memantau kegiatan mereka. Saya juga kerap meninggalkan pesan romantis untuk suami dan anak-anak di kamar tidur atau di dapur.”
Vera, 35 tahun, mama dari Raffi, 8 tahun dan Keona, 6 tahun. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: Istockphoto.com)