Health
Ketika Si Kecil Terlambat Bicara
Lambat bicara pada anak memang dapat menimbulkan kecemasan orangtua. Namun, di sisi lain terkadang anak dengan gangguan bicara dan bahasa, terlambat mendapat perhatian karena orangtua berpikir demikian, “Tidak apa-apa, nanti juga bisa bicara sendiri.”, atau “Ia hanya terlambat mulai saja, nanti ia pasti juga akan mengejar. Toh setiap anak perkembangannya berbeda-beda.”
Menurut penelitian, keterlambatan bicara dan bahasa dialami setidaknya 5-8% anak usia prasekolah. Agar dapat mengetahui kapan seorang anak terlambat bicara, terlebih dahulu Anda perlu mengenal tahapan perkembangan bicara normal pada anak. Berikut merupakan panduan bagaimana seharusnya kemampuan bicara dan bahasa Si Kecil:
– Pada usia 9-12 bulan, ia sudah dapat mengucapkan panggilan bagi orang tuanya, seperti mama dan papa atau istilah lain yang biasa digunakan untuk ibu dan ayah. Atau mengikuti kata yang didengarnya walau belum jelas artikulasinya. Ia juga akan menengok apabila namanya dipanggil dan mengerti beberapa perintah sederhana (misal “Lihat itu.”, atau ” Ayo sini.”). Untuk menyatakan keinginannya, ia juga menggunakan isyarat, misalnya menunjuk, merentangkan tangan ke atas untuk minta digendong, atau melambaikan tangan (dadah). Waspadai bila pada usia 12 bulan bayi tidak menunjuk dengan jari, atau menunjukkan ekspresi wajah ya, Mams.
– Sedangkan pada usia 12-18 bulan, anak biasanya sudah dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, dapat mengangguk, atau menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan, menunjuk anggota tubuh atau gambar yang disebutkan orang lain, dan mengikuti perintah satu langkah (misal: “Tolong ambilkan mainan itu, Sayang.”). Kosakata anak juga semakin bertambah pesat. Dan pada usia 15 bulan ia mungkin baru dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, namun pada usia 18 bulan kosakatanya telah mencapai 5-50 kata. Pada akhir masa ini, anak sudah bisa menyatakan sebagian besar keinginannya dengan kata-kata. Waspadai bila Si Kecil pada usia 16 bulan belum bisa mengucapkan kata tanpa arti.
– Pada usia 18-24 bulan, anak akan mengalami kemampuan bahasa sangat pesat. Hampir setiap hari ia akan memiliki kosakata baru. Ia dapat membuat kalimat yang terdiri atas dua kata (mau makan, naik sepeda) dan dapat mengikuti perintah dua langkah. Pada fase ini anak juga senang mendengarkan cerita. Dan pada usia dua tahun, sekitar 50% bicaranya dapat dimengerti orang lain. Mulailah waspada bila di usia dua tahun, ia belum bisa mengucapkan dua kata yang memiliki arti.
– Di usia 2-3 tahun, hampir semua kata yang diucapkan anak telah dapat dimengerti orang lain. Anak sudah biasa menggunakan kalimat 2-3 kata, dan mendekati usia tiga tahun ia bahkan bisa mengucapkan tiga kata atau lebih, dan mulai menggunakan kalimat tanya. Ia dapat menyebutkan nama dan kegunaan benda-benda yang sering ditemui, mengenal warna, dan senang bernyanyi.
– Saat Si Kecil menginjak usia 3-5 tahun, ia mulai tertarik mendengarkan cerita dan percakapan di sekitarnya. Ia dapat menyebutkan nama, umur, dan jenis kelaminnya, serta menggunakan kalimat-kalimat panjang empat kata atau lebih saat berbicara. Pada usia empat tahun, bicaranya sepenuhnya dapat dimengerti orang lain. Anak sudah dapat menceritakan dengan lancar dan cukup rinci tentang hal-hal yang dialaminya.
Penyebab Keterlambatan Bicara
Banyak faktor penyebab keterlambatan bicara pada anak. Diantaranya karena gangguan pendengaran, gangguan pada otak (misalnya retardasi mental, gangguan bahasa spesifik reseptif atau ekspresif), autisme, atau gangguan pada organ mulut yang menyebabkan anak sulit melafalkan kata-kata (gangguan artikulasi).
Yang Bisa Dilakukan Orangtua
Keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa sebaiknya dapat dikenali orangtua sedini mungkin ya, Mams. Agar tindakan yang diberikan dapat memaksimalkan kapasitas bicara dan bahasa yang dimiliki anak.
Untuk mengetahui secara pasti apa yang jadi penyebab keterlambatan bicaranya, diperlukan pemeriksaan yang teliti oleh dokter, yang terkadang juga dibutuhkan konsultasi ke dokter anak, dokter THT, psikolog atau psikiater anak, terapis wicara, dan juga tentunya Anda sebagai orangtuanya.
Orangtua dan lingkungan terdekat Si Kecil sangat memegang peranan penting dalam perkembangan bicara dan bahasanya. Kosakata anak sangat bergantung dengan jumlah kata yang didengarnya pada masa kritis perkembangan bicaranya.
– Rajin mengajak Si Kecil berbicara dan berkomunikasi sejak bayi.