Parenting

Mari Kenali Helicopter Parenting

By  | 

Sebagai orangtua, tentunya kita ingin selalu melindungi dan mengawasi anak agar tak ada hal buruk menimpanya. Kita akan melakukan apapun agar anak berada dalam kondisi terbaik dan jauh dari segala hal negatif. Sebagai orangtua, hal ini memang hal wajar bukan? Bahkan sudah menjadi kewajiban orangtua.

Namun, jangan sampai upaya  melindungi anak kita pengaruh negatif menjadi terlalu berlebihan dan mengarah ke helicopter parenting ya, Mamas.

Pengertian Helicopter Parenting
“Berusaha selalu melindungi dan ingin anak mendapatkan yang terbaik dengan terlalu terlibat dalam kehidupan anak hingga mengarah ke overcontrolling, overprotecting, dan overperfecting,” ujar Ann Dunnewold Ph. D., tentang pengertian helicopter parenting. Ann adalah Psikolog dan penulis buku Even June Cleaver Would Forget the Juice Box, calls it “overparenting.”

Beberapa contoh helicopter parenting misalnya adalah anak harus selalu bersama orangtuanya, tidak boleh pergi jauh-jauh, ekskul sekolah dan teman bermain dipilih mama, bahkan memilih mainan pun dipilihkan Sang Mama, dengan alasan bahwa pilihan mama adalah yang terbaik untuk anak.

Beberapa hal tadi menggambarkan bahwa Anda adalah penganut helicopter parenting lho, Mams.

Dampak Dari Helicopter Parenting
Tentunya dengan metode helicopter parenting ini, orangtua mengharapkan hasil positif pada anak. Namun ternyata, memberi proteksi berlebihan pada anak justru akan mengakibatkan beberapa hal negatif yang mungkin akan terjadi. Beberapa diantaranya adalah:

  • Tidak adanya rasa percaya diri, ia takut keputusan yang diambil akan salah. Karena selama ini semua keputusan dalam hidupnya, Andalah yang menentukan.
  • Tidak mampu menghadapi kegagalan. Karena selama ini semua kesalahan dan ketidaksempurnaan yang ada selalu dibereskan oleh Anda.
  • Depresi. Anak merasa ia tak berhak memilih akan apapun hingga membuatnya depresi.
  • Kurang terampil. Anak yang terbiasa diikatkan tali sepatunya, dibereskan buku-buku pelajarannya, hingga dibereskan mainannya, akan menjadi anak yang tak mampu melakukan hal-hal yang seharusnya bisa ia lakukan di usianya.
  • Pembangkang. Bagi anak sebagian anak, ia justru akan jadi pembangkang.

Menghindari Helicopter Parenting
Sebagai orangtua kita memang wajib melindungi anak, Mams. Tapi tentunya kita tetap harus tahu batasnya di mana. Beri ia kebebasan memilih ekskul di sekolahnya. Anda tak perlu memilihkan mainan untuknya, biarkan ia memilih mainan yang ia sukai, bukan yang Anda inginkan. Biarkan ia memilih Mams, di sini peran Anda adalah sebagai pengawas, bila pilihannya memang tidak baik, misalnya ia memilih kaus tanpa lengan di musim hujan seperti ini, Anda bisa memberikan penjelasan padanya bahwa pilihan yang ia ambil akan membuatnya kedinginan nanti, jadi sebaiknya pilihlah kaus berlengan.

Biarkan ia merasakan bagaimana rasanya gagal dalam ujian atau kalah dalam berlomba. Ini untuk melatih mentalnya. Namun tentunya dukungan Anda untuknya tetaplah dibutuhkan. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares