Mind
Smart Mama Story: Perlukah Membuat Video Proses Persalinan?
Kelahiran Si Kecil memang peristiwa yang sangat penting bagi Anda, Mams. Sejak ia masih di dalam kandungan hingga dilahirkan, Anda pasti sudah mengabadikan pertumbuhannya baik dalam bentuk foto maupun video. Namun perlukah Anda mengabadikan momen persalinan secara detail? Saya sendiri merasa sedikit keberatan jika momen tersebut diabadikan detail. Pasalnya saya pasti tidak akan mampu menontonnya kembali dan tak akan membiarkan orang lain menyaksikan proses tersebut. Tetapi tentu saja hal tersebut kembali lagi pada pribadi masing-masing ya Mams. Yuk simak pengalaman para mama berikut.
“Saat melahirkan, suami saya mengabadikan momen tersebut namun tidak secara detail hingga isi perut saya terlihat sih. Kebetulan saya melahirkan Caesar sehingga suami hanya mengabadikan saat dokter mengangkat Si Bayi dari perut saya. Kalau saya melahirkan secara normal tidak tahu juga ya apakah saya ingin diabadikan.”
Emma, 34 tahun, mama dari Victor, 4 tahun
“Sejak awal kehamilan saya memang gemar mengoleksi video kehamilan, dari hari ke hari sehingga sayang rasanya jika momen kelahiran Si Kecil tidak diabadikan dengan video. Jadi kini saya memiliki koleksi lengkap namun tentu saja hanya untuk konsumsi saya dan suami.”
Kirana, 28 tahun, mama dari Alicia, 2 tahun
“Tadinya kami memang berencana mengabadikan proses persalinan hingga Si Kecil lahir dengan video. Kami bahkan sudah meminjam handycam berkualitas bagus kepada saudara demi mendapatkan hasil yang maksimal. Tetapi apa daya, saat proses persalinan berlangsung, suami langsung pucat pasi dan gemetar serta tidak sanggup memegang kamera.”
Lauren, 29 tahun, mama dari Hazel, 1 tahun. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: Istockphoto.con)