Health
7 Keluhan Kehamilan Yang Wajib Anda Tahu
Kadangkala mungkin Anda merasa bingung, keluhan kehamilan seperti apa yang termasuk dalam kategori darurat dan harus segera mendapatkan penanganan, dan yang bisa ditunda hingga kunjungan dokter selanjutnya. Oleh karena itu, saat berkonsultasi ke bidan atau dokter kandungan, selalu utarakan keluhan apa saja yang Anda alami. Dan, ketahui pula bahwa ada beberapa keluhan kehamilan yang wajib diwaspadai lebih lanjut, seperti:
1. Pendarahan. “Bila Anda mengalami pendarahan berat dan merasakan sakit pada bagian perut atau kram perut seperti ketika menstruasi, bahkan merasa mau pingsan pada trimester pertama, bisa jadi itu merupakan gejala kehamilan ectopic, atau hamil di luar rahim,” ujar Peter Bernstein, MD, obgyn professor dari New York’s Albert Einstein College of Medicine and Montefiore Medical Center. Pendarahan berat dengan kram juga bisa menjadi tanda keguguran pada trimester pertama atau kedua kehamilan. Sebaliknya, pendarahan dengan nyeri di perut pada trimester ketiga dapat mengindikasikan placenta abruption, atau terlepasnya plasenta dari dinding rahim. “Pendarahan pada masa kehamilan selalu mengindikasikan sesuatu yang serius,” ujar ahli kesehatan reproduksi wanita, Donnica Moore, MD. Setiap pendarahan yang terjadi selama masa kehamilan harus segera ditangani ya, Mams to be.
2. Mengalami mual dan muntah parah. Merasa mual pada awal kehamilan lazim dialami calon mama. Namun bila mual yang dirasakan semakin parah, maka harus segera ditangani. “Bila Anda sampai tak bisa makan dan minum, maka Anda berisiko mengalami dehidrasi,” ujar Peter. Kekurangan nutrisi dan mengalami dehidrasi akan membahayakan janin. Biasanya dokter akan memberikan obat atau meminta Anda mengubah asupan makanan yang Anda konsumsi.
3. Aktivitas janin dalam kandungan menurun. Bila dirasa janin dalam kandungan tak seaktif biasanya, Peter menyarankan agar Anda minum atau makan sesuatu yang dingin. Kemudian berbaringlah menyamping dan lihat apakah janin bergerak. Sedangkan menurut Nicole Ruddock, MD, assistant professor of maternal and fetal medicine at University of Texas Medical School at Houston, menghitung tendangan janin juga bisa Anda lakukan. “Tak ada patokan khusus berapa kali janin biasanya bergerak. Namun Anda bisa kok membuat patokan dan mengira-ngira apakah janin bergerak lebih banyak atau berkurang. Umumnya, janin bergerak sebanyak 10 kali dalam dua jam. Bila kurang dari itu, sebaiknya hubungi dokter. Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah janin dalam kandungan bergerak dan tumbuh dengan semestinya.”
4. Kontraksi pada awal trimester 3. Kontraksi bisa menandakan kalau Anda akan mengalami persalinan prematur. “Namun banyak calon mama yang belum berpengalaman merasa bingung, apakah ini benar-benar kontraksi yang menandakan kalau calon mama akan bersalin, atau hanya kontraksi palsu,”ujar Nicole. Kontraksi palsu atau braxton-hicks contractions ini tidak dapat diprediksi datangnya, tak berpola, dan jarak waktunya juga tak semakin dekat, kemudian mereda dalam satu jam. Sedangkan kontraksi yang sesungguhnya biasanya akan terjadi setiap 10 menit dan semakin lama jarak kontraksinya akan semakin pendek. Saat Anda merasakan kontraksi pada trimester tiga, hubungi dokter kandungan Anda secepatnya. Bila menurut dokter masih terlalu awal bagi Anda untuk bersalin, maka dokter akan segera melakukan tindakan untuk menahan persalinan prematur.
5. Pecah ketuban. Saat tiba-tiba ada cairan keluar di antara kaki Anda, kemungkinan besar Anda mengalami pecah ketuban. Kemungkinan Anda mengompol akibat uterus yang semakin membesar dan menekan kandung kemih Anda. Air ketuban berbau sedikit amis dan berwarna bening atau sedikit keruh. Berbeda dengan buang air kecil, keluarnya air ketuban tak dapat ditahan. Segeralah ke rumah sakit bila memang Anda mengalami pecah ketuban.
6. Sakit kepala berat, nyeri pada perut, gangguan penglihatan, dan pembengkakan pada trimester akhir. Gejala-gejala ini bisa jadi merupakan gejala preeclampsia. Preeclampsia sangatlah berbahaya bagi Anda dan janin dalam kandungan. Gejala lain dari preeclampsia adalah tekanan darah yang melonjak tinggi, dan kandungan protein yang tinggi pada urine Anda. Umumnya gejala ini dialami pada calon mama dengan usia kehamilan di atas 20 minggu. Segera hubungi dokter bila Anda mengalami ini ya Mams to be. Dokter akan segera memeriksa tekanan darah Anda. Pemeriksaan kehamilan yang baik dan memadai diharapkan dapat mendeteksi preeclampsia lebih awal.
7. Gejala flu. Para ahli mengatakan, vaksin flu sangat dianjurkan bagi ibu hamil. Ini untuk mengurangi risiko calon mama mengalami flu yang kemudian semakin parah, lebih parah dibandingkan wanita lain yang tak hamil. Saat flu, sebaiknya jangan langsung ke dokter. Hubungi dokter terlebih dahulu untuk membuat janji konsultasi, hingga Anda tak perlu menulari para Mams to be lainnya. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)