Mind

Waspada Bahaya Panic Attack

By  | 

Pernahkah Mams, suatu ketika tanpa alasan yang jelas tiba-tiba Anda mengalami rasa panik luar biasa, detak jantung tidak teratur, berkeringat, gemetar, dan napas pendek seperti kehabisan napas? Bila pernah, maka saat itu Anda sedang terserang rasa panik (panic attack), Mams. Jangan anggap sepele kondisi seperti ini. Yuk, kenali lebih jauh tentang panic attack lewat pembahasan Smart Mama berikut.

Pengertian Panic Attack
Panic attack merupakan serangan kepanikan atau ketakutan luar biasa, yang terjadi tanpa alasan jelas, dan memicu reaksi fisik tertentu. Serangan kepanikan ini bisa sangat menakutkan. Penderitanya bisa merasa seperti kehilangan kontrol, sedang mengalami serangan jantung, atau bahkan seperti sekarat.

Panic attack terjadi tiba-tiba dan bisa menyerang kapan saja. Biasanya gejalanya akan memuncak dalam sepuluh menit, dan berlangsung hingga setengah jam. Setelah serangan menghilang, penderitanya akan merasa sangat kelelahan. Mereka yang pernah mengalami panic attack akan ketakutan menghadapi kemungkinan terjadi serangan lagi. Jika panic attack terjadi lebih dari empat kali, kondisinya disebut sebagai panic disorder.

Panic disorder merupakan kondisi yang sangat serius. Penderitanya bisa tidak mau meninggalkan rumah, karena takut terjadi panic attack dan merasa tidak ada tempat aman. Gejala panic disorder umumnya mulai berlangsung pada masa remaja. Kondisi ini lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki.

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) yang dikeluarkan oleh American Psychiatric Association, diagnosis panic disorder ditandai dengan :
– Terjadi tiba-tiba dan sering.
– Menyebabkan ketakutan akan terjadi serangan berikutnya.
– Tidak disebabkan oleh obat-obatan tertentu, alkohol, atau kondisi kejiwaan lainnya.

Mengalami panic attack atau panic disorder merupakan sebuah kondisi medis yang serius lho, mams. Tapi, dengan penanganan tepat kondisi ini bisa diatasi.

Gejala Panic Attack
Panic attack biasanya ditandai dengan gejala seperti berikut :
– Perasaan bahwa bahaya atau kematian sedang mendekat.
– Detak jantung tidak teratur.
– Berkeringat.
– Gemetar.
– Napas pendek seperti kehabisan napas.
– Demam atau meriang.
– Sensasi panas.
– Mual.
– Kram perut.
– Nyeri dada.
– Tenggorokan menegang.
– Sulit menelan.
– Sakit kepala.
– Pusing.
– Pingsan.

Penyebab Panic Attack
Penyebab pasti panic attack masih belum diketahui. Tapi, umumnya berkaitan dengan faktor genetis, stres, dan perubahan fungsi otak di bagian tertentu. Beberapa penelitian menunjukkan sistem pertahanan tubuh yang bereaksi terhadap bahaya ikut berperan dalam panic attack. Namun, mengapa panic attack muncul tanpa bahaya yang jelas masih belum dapat dipastikan.

Risiko terjadinya panic attack akan semakin tinggi bila dipicu oleh beberapa hal berikut:
– Riwayat panic attack atau panic disorder di keluarga.
– Stres terus menerus.
– Kematian atau penyakit parah dari orang terdekat.
– Terjadi perubahan besar dalam hidup, misalnya kehadiran seorang bayi.
– Pelecehan atau penyiksaan ketika kanak-kanak.
– Pernah mengalami trauma, misalnya kecelakaan atau pemerkosaan.

Komplikasi Akibat Panic Attack
Panic attack yang dibiarkan terus dapat menyebabkan :
Phobia terhadap hal-hal tertentu, seperti ketakutan meninggalkan rumah atau takut menyetir.
– Menghindari aktivitas sosial.
– Masalah di kantor atau sekolah.
– Depresi.
– Keinginan atau usaha bunuh diri.
– Kecanduan alkohol atau obat-obatan terlarang.
– Masalah keuangan.

Penanganan Panic Attack
Pemeriksaan untuk mendiagnosis panic attack biasanya mencakup pemeriksaan fisik, tes darah, pemeriksaan tiroid dan jantung, serta evaluasi psikologis.

Penanganan panic attack meliputi obat-obatan dan psikoterapi. Dengan perawatan berkelanjutan dan efektif, panic attack dapat diatasi. Penderitanya juga bisa kembali melanjutkan aktivitas sehari-hari tanpa gangguan. Dan seperti halnya kondisi kejiwaan lain, penderita panic attack dan panic disorder membutuhkan dukungan orang-orang terdekat. Bantuan dan dukungan dari lingkungan sekitar akan sangat membantu kelancaran mereka menjalani aktivitas sehari-hari tanpa mengalami rasa panik.

Pencegahan Panic Attack
Hingga saat ini beelum diketahui cara pasti  mencegah panic attack atau panic disorder. Cari bantuan secepat mungkin untuk menangani kondisi seperti ini. Penanganan lebih cepat akan mencegah kondisinya berkembang menjadi lebih buruk.
Namun dengan mengontrol stres dan amarah dengan cara sehat, serta beristirahat dan bersantai setiap beberapa waktu diharapkan akan mengurangi risiko panic attack.

Berikut sharing pengalaman dari mama Nina yang pernah mengalami panic Attack:
“Hal yang pertama kali memicu panic attack adalah ketika saya melakukan donor darah. Tiba-tiba saja saya merasa panik tanpa alasan jelas. Setelah donor darah, saya jadi sering mengalami panic attack tanpa alasan jelas, dan itu sangat mengganggu saya. Akhirnya saya memutuskan untuk menemui psikolog. Setelah beberapa kali melakukan terapi, sekarang saya sudah terbebas dari panic attack.
Nina, 33 tahun, mama dari Jihan, 3 tahun. (Tammy Febriani/LD/photo: Istockphoto.com)

Shares