Relationship

Quiz: Apakah Anda dan Pasangan Perlu Mengikuti Konseling Pernikahan?

By  | 

Setelah melewati beberapa tahun pernikahan, seringkali hubungan pernikahan tak lagi seperti awal pernikahan kan, Mamas? Ada beberapa pasangan merasakan hubungan mereka semakin solid, dan beberapa diantaranya justru sebaliknya. Bagaimana dengan Anda dan pasangan, Mams? Ikuti kuis berikut untuk mengetahuinya.

 

Saat Anda sedang membicarakan seorang teman pria, bagaimana reaksi pasangan?

A. Langsung memperlihatkan kalau ia sangat cemburu.

B. Menanggapi pembicaraan Anda.

C. Terlihat malas menanggapi.

 

Bagaimana Anda menggambarkan karakter suami Anda?

A. Kekanak-kanakan dan tanpa motivasi.

B. Sangat terbuka.

C. Konservatif.

 

Saat sedang berargumen, baik karena masalah kecil ataupun besar, yang biasanya terjadi adalah:

A. Pasangan selalu mendominasi pembicaraan yang ada.

B. Kami sama-sama berdiskusi.

C. Saya mendominasi pembicaraan.

 

Saat memiliki waktu luang, apa yang Anda dan pasangan lakukan?

A. Kami lebih sering menghabiskan waktu di rumah saja.

B. Kami berkencan, seperti makan malam di tempat yang tak terlalu ramai agar kami berdua dapat saling berbincang.

C. Playdate bersama para sahabat.

 

Kapan terakhir kali Anda dan pasangan berkencan?

A. Pernah sih, tapi tak ingat kapan pastinya.

B. Weekend kemarin, kami memang sepakat setidaknya berkencan minimal dua minggu sekali.

C. Kami sama-sama sibuk, jadi sama sekali terpikirkan pun tidak.

 

Cek jawaban Anda di sini: 

Paling banyak A: Perlu Saling Terbuka

“Tidak pernah berargumen dengan pasangan bukan berarti hubungan Anda dan suami baik-baik saja,” ujar Dr. Bonnie Eaker Weil, PhD, penulis buku Make Up, Don’t Break Up. “Anda sepertinya adalah tipe yang enggan mengutarakan perasaan dan lebih memilih untuk melupakannya. Cobalah lebih bisa mengutarakan perasaan Anda. Konflik dalam rumah tangga sangatlah wajar terjadi. Bertengkar dengan pasangan merupakan ‘bumbu’ dalam pernikahan yang akan membuat pernikahan bisa semakin solid. Berciuman dan berpelukan setidaknya selama 30 detik setiap hari akan membuat Anda dan suami semakin romantis. Jangan lupa untuk menjadwalkan date night. Setiap berkencan, lakukan hal berbeda, seperti makan malam di restoran yang baru launching, atau berjalan-jalan dengan pasangan ke tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Lakukan kencan ini tanpa mengajak anak-anak ya Mams, ini adalah quality time Anda bersama pasangan.” saran Dr. Weil.

 

Paling banyak B: Anda Dan Pasangan Sangat Solid

“Selamat! Anda dan pasangan dapat bersikap fair setiap menghadapi konflik. Setiap kali menghadapi argumen, cobalah ulangi lagi apa yang pasangan utarakan, ini untuk menunjukkan kalau Anda mendengarkan ucapannya. Setidaknya, dalam seminggu sekali Anda dan pasangan bisa saling bertukar pikiran. Cukup 10 menit saja, untuk saling mengutarakan perasaan yang mungkin mengganggu. Sehingga Anda dapat mencintai pasangan seperti yang ia harapkan, begitu pula sebaliknya. Seperti misalnya, saat ia mengutarakan rasa kecewanya karena tak lagi sempat menghabiskan waktu bersama Anda yang terlalu sibuk dengan rutinitas sebagai mama. Dengan begitu Anda akan mengetahui apa yang mengganggu dirinya, dan segera mencari solusinya. Mengingatkan ia tentang bagaimana perasaan Anda juga merupakan hal yang penting,” ucap Dr. Weil.

 

Paling banyak C: Pernikahan di Ujung Tanduk

Saat hubungan pernikahan Anda tak lagi terasa intim, kerap bertengkar dan seringkali Anda merasa bahwa pernikahan ini bertahan hanya karena kerja keras Anda, sebaiknya jangan hanya berharap nantinya semua akan kembali intim dengan sendirinya. Coba lihat lagi di mana masalahnya. Bicarakan dengan pasangan mengenai kondisi yang ada. Namun bila sepertinya semua sudah terlalu rumit, mungkin memang Anda dan pasangan perlu menemui psikolog pernikahan,” tegas Dr. Bonnie Eaker Weil, PhD. (Tammy Intan Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com).

Shares