Relationship

6 Hal yang Harus Dihindari Saat Bercerai

By  | 

 

Bercerai tentu bukan yang Anda inginkan saat sudah membina sebuah pernikahan. Namun hal itu bisa saja terjadi jika memang ada hal yang akhirnya membuat pasangan tidak lagi bisa hidup sebagai suami-istri.

Berisiko atau tidak hubungan pernikahan Anda sekarang, tetap saja sebuah perceraian bisa membuat sakit hati jika Anda tak membekali diri dengan berbagai informasi. Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat Anda memutuskan bercerai. Berikut adalah pendapat terapis pernikahan Shannon Fox dan pengacara perceraian Celeste Liversidge yang juga penulis buku Last One Down The Aisle Win’s, soal enam kesalahan yang dilakukan pasangan saat bercerai:

1. Memaksa anak memilih. Saat bercerai yang menjadi korban adalah anak-anak. Anak mulai merasakan perubahan sikap orangtuanya saat proses perceraian dimulai. Oleh karena itu, jangan paksa anak memilih Anda atau mantan suami untuk membuktikan sayang mereka pada orangtuanya atau tidak. Apapun yang terjadi, tekankan pada anak kalau kedua orangtuanya sangat menyayangi dan akan selalu ada untuk mereka.
2. Minta nasihat pada pengacara. Saat proses bercerai, menggunakan jasa pengacara memang tidak ada salahnya karena mereka lebih mengerti masalah hukum. Namun jangan sesekali menjadikan pengacara Anda sebagai terapis pernikahan. Perlu diingat, semua waktu yang Anda gunakan untuk berkonsultasi dengannya mulai dari masalah hukum sampai curhat Anda tentang suami, itu semua akan dimasukkan ke dalam tagihan.
3. Mempermasalahkan harta gono-gini. Harta gono gini memang selalu menjadi topik paling alot dalam persidangan. Pada akhirnya permasalahan tidak kunjung mencapai titik temu dan membuat proses perceraian berlarut-larut. Bisa jadi karena terlalu lamanya proses itu, harta yang didapat itu hanya habis untuk membayar pengacara, dan tidak sebanding dengan harta yang Anda dapat.
4. Menolak mediasi.Sebaiknya Anda dan suami tidak menolak proses mediasi. Saat mediasi biasanya akan dibicarakan beberapa masalah yang belum sempat di bicarakan. Jika Anda mengikuti proses ini, proses persidangan akan berjalan lebih cepat.
5. Membenci mantan suami. Meski Anda membenci mantan suami, sebaiknya tidak menunjukkannya pada anak. Karena nantinya akan berdampak pada hubungan antara ayah dan anak. Jika Anda merasa suami adalah orang jahat, biarkan anak tahu dengan sendirinya.
6. Menjalin hubungan lagi sebagai pelampiasan. Menjalani proses perceraian jelas akan membuat Anda stres. Adalah wajar saat proses persidangan selesai, Anda merasa lega. Lalu, Anda pun butuh seseorang untuk melepaskan stres dan mulai ingin menjalin hubungan baru lagi. Tapi sebaiknya pertimbangkan kembali, apakah Anda sudah siap menjalin hubungan baru. Belum lagi anak Anda pun mungkin saja masih trauma dengan apa yang baru saja dilaluinya. Apalagi jika Anda membawa ‘orangtua baru’ dalam hidupnya. (Yosi Avianti/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares