Career
Mengapa Sebaiknya Anda Tidak Menangis di Kantor?
By Karmenita Ridwan |
Banyak mamas mengakui di saat tertentu ia bisa jadi sangat emosi dan sulit membendung air mata. Apalagi jika lelah dan PMS, kemudian ditegur atasan atau rekan kerja menyebalkan. Ditambah lagi jika Anda ternyata memiliki masalah pribadi cukup berat. Sebenarnya wajar-wajar saja jika Anda menangis akibat kesal dan lelah dengan pekerjaan asalkan tidak berlebihan, dan dilakukan di tempat yang tidak terlihat banyak orang. Mengapa demikian?
- Menangis di tempat kerja membuat rekan kerja Anda merasa tidak nyaman. Apalagi jika Anda menangis tersedu-sedu. Mulanya mungkin mereka kasihan namun jika Anda tidak bisa mengendalikan emosi dan terus menerus menangis bisa jadi mereka merasa teganggu dan menganggap Anda terlalu emosional.
- Jika atasan melihat Anda menangis apalagi menangis yang cukup keras tentu ia akan bertanya dan memiliki penilaian tersendiri atas diri Anda. Jadi hindari ya Mams karena dapat berpengaruh pada kesempatan Anda untuk promosi, lho.
- Rekan kerja pria akan menganggap Anda sebagai orang yang lemah jika tidak dapat mengendalikan emosi hingga menangis.
- Anda dianggap kurang profesional. Apapun alasan Anda menangis, baik urusan pribadi maupun pekerjaan Anda akan dinilai tidak profesional. Aturan tidak tertulis dalam dunia kerja adalah jangan membawa urusan pribadi ke dalam pekerjaan. Anda juga harus mengatasi masalah kerja dengan tenang dan penuh wibawa.
Jika Anda Sudah Tidak Tahan Lagi….
Yes, Anda tahu sebaiknya tidak menangis di tempat kerja, namun nyatanya Anda merasa sangat kesal, marah bercampur rasa sedih. Tentu saja Anda perlu meluapkannya dengan cara:
- Menangis di toilet. Hal ini sangat membantu lho Mams. Gunakan saja toilet sebagai tempat Anda menangis. Setelahnya Anda dapat mencuci muka dan kembali seperti biasa. Apalagi jika Anda kesal di tengah meeting dengan klien, segera izin pada peserta meeting untuk pergi ke toilet dan kembali dengan senyuman.
- Izin makan siang. Yang satu ini juga dapat menjadi senjata. Segera telepon suami atau sahabat makan siang bersama dan luapkan emosi Anda padanya kemudian kembali ke kantor dengan tenang.
- Jika sudah terlanjur ketahuan menangis oleh rekan kerja atau atasan, segera kendalikan emosi sehingga Anda tidak perlu menangis tersedu-sedu di hadapan mereka. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: Istockphoto.com)
← Previous Story Tip Mengatasi Fobia Ketinggian
Next Story → Quiz: Apakah Anda Siap Menikah Kembali?