Career

Mengapa Sebaiknya Berhenti Bekerja di Kehamilan 36 Minggu?

By  | 

Regulasi cuti melahirkan di Indonesia adalah tiga bulan, dengan komposisi 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah kelahiran Si Kecil. Namun banyak mamas yang mengambil cuti sampai saat hari perkiraan lahir tiba. Banyak mamas yang bertanya kapan saat yang ideal untuk mengambil cuti tersebut. Meskipun setiap kehamilan berbeda, namun ada baiknya Anda sudah berhenti bekerja saat kehamilan menginjak usia 36 minggu. Mengapa demikian? Yuk simak pembahasan Smart Mama berikut.

  1. Di usia kehamilan 36 minggu Anda sangat mudah lelah akibat ukuran bayi yang sudah membesar dan mulai mencari jalan lahir sehingga posisi kepalanya sudah mendekati area pelvis Anda. Tekanan saat Si Bayi mendorong kepalanya ke arah pelvis cukup membuat Anda nyeri dan lekas lelah. Hal ini membuat Anda kurang bersemangat untuk bekerja.
  2. Anda perlu ‘me time’. Sebentar lagi bayi Anda akan lahir dan waktu akan tersita untuk mengurus Si Kecil. Oleh karena itu, Anda perlu waktu untuk ‘sendirian’ yang dapat Anda isi dengan memanjakan diri sendiri. Memanjakan diri di salon atau tidur semaksimal mungkin (baca : Me Time dengan Tidur Berkualitas) sangat membantu Anda untuk relaks menghadapi kelahiran Si Kecil. Janjian dengan teman untukngopi bareng juga sangat menghibur mengingat mungkin setelah Si Kecil lahir Anda akan sulit untuk berjumpa dengan mereka. Yang juga wajib Anda lakukan adalah nonton di bioskop, percayalah Mams, Anda harus menunggu beberapa tahun untuk bisa nonton di bioskop lagi paska kelahiran Si Bayi.
  3. Fokus Anda sudah berubah. Jika tadinya Anda sangat fokus pada pekerjaan, di usia kehamilan 36 minggu Anda pasti sudah mulai memikirkan proses persalinan dan kehidupan setelah Anda memiliki bayi nanti. Anda juga akan sibuk mempersiapkan kelahiran Si Kecil. Mulai dari membereskan kamar, belanja keperluan melahirkan, hingga kontrol kandungan yang lebih sering. Semau hal tersebut membuat Anda tidak fokus lagi pada pekerjaan, daripada merugikan sebaiknya Anda mengambil cuti saja.
  4. Mencegah alami proses kelahiran di kantor. Mengalami ketuban pecah atau pendarahan di kantor tentu lebih repot ya Mams dibandingkan dengan di rumah. Pasalnya barang-barang yang Anda perlukan tentu saja berada di rumah sehingga akan cukup merepotkan bila Anda harus ke rumah sakit dari kantor. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

Shares