Health

Manfaat USG untuk Calon Mama

By  | 

Selama ini mungkin banyak orang berpikir bahwa USG hanya dianggap sebagai pemeriksaan untuk mengetahui jenis kelamin, umur kehamilan, posisi,dan berat badan bayi. Padahal, masih banyak manfaat lain lho, yang bisa didapat dari USG.

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) sendiri merupakan pencitraan (imaging) untuk memeriksa organ di bawah permukaan kulit dengan menggunakan gelombang suara ultrasonik. Pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan tersering yang dilakukan pada manusia karena relatif aman bahkan dalam kehamilan.

Kegunaan USG
Banyak kelainan pada janin yang dapat dideteksi secara dini dalam kehamilan dengan pemeriksaan USG. Misalnya, bibir sumbing, gangguan penutupan tulang belakang, kelainan jantung, ginjal, saluran kencing, saluran pencernaan, paru-paru, kelainan plasenta, hidrosefalus, dan sebagainya. Kelainan tersebut dapat diketahui melalui pemeriksaan lebih terperinci dan menyeluruh, hingga tak jarang pemeriksaan tersebut membutuhkan waktu hingga lebih dari 30 menit. Pemeriksaan menyeluruh ini disebut USG screening. Jadi selain untuk mengetahui umur kehamilan, jenis kelamin, berat badan, dan posisi bayi, penggunaan USG bertujuan mencari faktor risiko, baik pada ibu maupun bayi yang berpotensi fatal. Karena lamanya proses pemeriksaan, maka sebaiknya Anda membuat perjanjian terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Meskipun begitu, pemeriksaan USG screening tidaklah 100% akurat dalam mendeteksi kekurangan yang ada, tapi setidaknya apapun hasil yang diperoleh akan dapat meningkatkan kewaspadaan, sekaligus rasa tenang dan sukacita dalam masa kehamilan.

Macam-Macam USG
Seperti yang mungkin sering Anda dengar, selain USG 2D, Anda juga bisa melakukan pemeriksaan USG 3D atau USG 4D. USG 2D hanya memberikan gambaran secara 2 dimensi. Sedangkan USG 3D memberikan gambar 3 dimensi sehingga Anda dapat melihat lebar, panjang, dan kedalaman dari gambar yang direkam. Sedangkan perbedaan USG 3D dan USG 4D terdapat pada ‘motion’. USG 3D tak memiliki fasilitas visual gerakan janin sehingga yang diperlihatkan adalah gambar statis. Sedangkan pada USG 4D, Anda bisa melihat janin bergerak di dalam rahim sesuai dengan ‘real time’, seperti saat ia bergerak, menguap, membuka tangan, dan sebagainya.

Pada pemeriksaan USG 4D juga harus disertai pemeriksaan USG 2D. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan nilai klinisnya. USG 4D dilakukan guna mendukung diagnosis, dan mempermudah dokter memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga mengenai apa yang dilihat selama pemeriksaan. USG 4D memberikan gambaran permukaan tubuh secara lebih jelas, seperti wajah dan anggota tubuh lainnya. Namun, untuk melihat kelainan yang lebih spesifik tidak bisa menggunakan 4D saja, pemeriksaan dengan menggunakan USG biasa (USG2D) dan pemeriksaan color doppler tetap merupakan pemeriksaan utama.
Dengan USG 4D, hasil pemeriksaan dan pergerakan bayi dapat direkam dalam DVD atau VCD dan diperlihatkan pada keluarga di rumah. Namun usia kehamilan, posisi, jumlah air ketuban, tali pusat atau tangan bayi dapat memengaruhi berhasil atau tidaknya pengambilan gambar USG 4D.

Frekuensi Pemeriksaan USG
Meski aman, USG pada ibu hamil tidak boleh dilakukan sembarangan ya, Mamas to be. Frekuensi pemakaiannya harus sesuai aturan medis. Kesepakatan internasional mengenai pemanfaatan USG yaitu, pertama, dilakukan pada usia kehamilan 10—14 minggu. USG di masa ini untuk menentukan apakah ibu positif hamil atau tidak, melihat lokasi janin, menentukan usia kehamilan, pemeriksaan kelainan bawaan, apakah ada kehamilan ganda, juga apakah ada kelainan pada organ kandungan.

Dan pada minggu ke 18 – 22, USG bisa kembali dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan cacat bawaan seperti Down’s Syndrome (DS) atau tidak.

Pemeriksaan USG berikutnya dilakukan pada kehamilan 28—32 minggu untuk mendeteksi kelainan bawaan yang jarang terjadi atau baru muncul pada trimester ketiga, pemantauan pertumbuhan janin, dan penilaian kesejahteraan janin.

Selama kehamilan, sebaiknya Anda melakukan USG setidaknya minimal satu kali saja, yaitu pada kehamilan 20—22 minggu. Usia kehamilan ini juga merupakan waktu terbaik untuk mengetahui ada tidaknya kelainan jantung bawaan janin. Sedangkan untuk hidrosefalus pada janin dapat dideteksi pada usia kehamilan 24 – 28 minggu.

Selain pada waktu-waktu tersebut, USG akan di lakukan bila dokter mencurigai adanya masalah pada kehamilan. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com).

Shares