Health
Macrosomia: Jika Janin Anda Overweight
Saat hamil, Anda tentu rajin memeriksakan kandungan termasuk memantau tumbuh kembang Si Kecil dalam kandungan, kan? Dengan teknologi yang kian hari semakin maju, berat badan janin dalam kandungan pun dapat ikut terpantau. Nah, belakangan ini ternyata banyak juga ibu hamil yang berat badan janinnya di atas rata-rata, yakni perkiraan saat ia dilahirkan lebih dari 4 kg. Kondisi ini biasa disebut dengan fetal macrosomia. Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasi fetal macrosomia? Yuk simak pembahasan Smart Mama berikut.
Gejala Fetal Macrosomia
Selain mengacu pada hasil pemeriksaan ultrasound atau rangkaian tes saat hamil, Anda juga dapat mengetahui ciri-ciri janin Anda overweight karena gejala ini:
- Fundal height yang besar. Tinggi fundis atau fundal height adalah jarak antara uterus hingga tulang bagian pubik. Saat Anda cek kandungan rutin, biasanya dokter atau perawat akan mengukur fundal height, jika ukurannya di atas rata-rata, bisa jadi janin Anda overweight.
- Air ketuban banyak. Air ketuban yang sangat banyak juga bisa menjadi pertanda berat badan Si Bayi di atas rata-rata. Pasalnya banyaknya air ketuban menandakan produksi urine janin Anda. Semakin banyak urine yang dihasilkan semakin besar juga berat badan bayi Anda.
Penyebab Fetal Macrosomia
Pada umumnya hal ini disebabkan oleh faktor genetik. Bisa juga akibat Sang Ibu obesitas saat hamil. Atau wanita hamil yang terkena diabetes gestasional juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami fetal macrosomia. Namun pada beberapa kasus, tidak diketahui penyebab pasti mengapa janin yang dikandung berat badannya melebihi kapasitas normal.
Bisa jadi juga janin yang Anda kandung berjenis kelamin laki-laki. Pada umumnya bayi laki-laki berukuran lebih besar daripada perempuan. Faktor lain yang membuat janin overweight adalah kehamilan overdue atau usia ibu di atas 35 tahun.
Risiko dari Fetal Macrosomia
Janin yang overweight dapat menyebabkan:
- Sulit melahirkan. Janin berukuran besar memiliki risiko sulit dilahirkan apalagi dengan cara normal. Seandainya bisa pun biasanya menggunakan alat bantu seperti vacum untuk mempermudah proses kelahiran. Namun kebanyakan bayi berberat badan di atas rata-rata dilahirkan dengan proses Caesar.
- Kerusakan pada alat genital. Akibat tubuhnya yang sangat besar, saat proses kelahiran bayi Anda mendorong kuat bagian alat vital Anda yang menyebabkan robeknya jaringan pada vagina.
- Pendarahan paska melahirkan. Fetal macrosomia memiliki risiko otot pada rahim tidak berkontraksi dalam rangka pengecilan rahim kembali. Hal tersebut menyebabkan pendarahan cukup serius.
. Kerusakan pada rahim. Jika Anda melahirkan secara Caesar, Anda berisiko mengalami kerusakan pada dinding rahim akibat ukuran bayi yang sangat besar. Hal ini cukup berbahaya Mams, namun jarang terjadi.
Pencegahan
Fetal Macrosomia ini dapat dicegah kok Mams, simak caranya:
- Konsultasi dengan dokter kandungan saat merencanakan kehamilan. Jika Anda masih merencanakan kehamilan, ada baiknya sejak awal Anda berkonsultasi dengan ahli seputar metabolisme Anda. Jika sejak awal Anda memang obesitas, sebaiknya lakukan diet sehat sebelum kehamilan.
- Monitor berat badan Anda. Memang sih saat hamil apalagi memasuki trimester dua, nafsu makan Anda akan melonjak. Namun pastikan Anda mengonsumsi makanan sehat dan rendah lemak agar berat badan Anda tetap terjaga. Pada umumnya kenaikan berat badan wanita hamil sampai saat ia melahirkan sekitar 11-16 kilogram.
- Mengatur kadar gula. Apalagi jika Anda pengidap diabetes atau terjangkit diabetes gestasional. Perhatikan asupan gula dalam tubuh Anda ya Mams, hindari makanan manis. Ganti nasi putih Anda dengan beras merah. Mengontrol kadar gula dalam tubuh dapat menghindari komplikasi kehamilan termasuk fetal macrosomia.
- Olahraga teratur. Jalan kaki ringan maupun yoga juga merupakan cara terbaik menghindari fetal macrosomia. Olahraga akan menjaga kestabilan berat badan sekaligus meminimalisasi lonjakan kadar gula dalam tubuh. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)