Parenting

Waktu Tepat untuk Punya Anak Lagi

By  | 

Apakah Anda dan pasangan berencana memberikan adik untuk Si Kecil namun masih bingung kapan saat yang tepat? Jika ya, Smart Mama akan memberitahu Anda. Hmm… sebenarnya berapa pun jarak usia antara Si Kakak dan Si Adik tidak ada yang betul-betul ideal, Mams. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Simak yuk.

Jarak Usia 1 – 2 Tahun
Kelebihan:

  • Kedua anak Anda akan menjadi teman bermain. Anak yang berusia dua tahun atau lebih muda juga lebih mudah beradaptasi dengan kehadiran adik baru. Hasil penelitian menyimpulkan hal tersebut disebabkan anak usia tersebut masih belum menyadari posisinya ‘tergantikan’ seperti anak-anak lebih besar.
  • Jarak usia kurang dari tiga tahun antar anak sangat umum terjadi dan dianggap oleh beberapa ibu cukup ideal. Sebab, kedua anak masih cukup dekat bermain bersama.
  • Anda dan pasangan cenderung lebih kompak dalam kondisi ini. Biasanya suami yang paling cuek sekalipun akan tergerak untuk turun tangan mengurus anak-anak.

Kekurangan:

  • Membesarkan dua balita sekaligus merupakan pekerjaan besar yang menguras tenaga. Bersiaplah menghadapi kebiasaan kurang tidur dan berdebat hampir setiap saat. Mamas juga perlu berhati-hati, sebab bila lebih fokus pada Si Adik, bisa membuat Si Kakak kurang diperhatikan. Walaupun orangtua berkonsentrasi memerhatikan keselamatan adik, Si Kakak juga tetap berhak memiliki waktu khusus bersama Anda dan pasangan.
  • Walaupun mereka bisa bermain bersama, namun seringkali mereka juga akan sering bertengkar, walaupun Anda sudah memberikan mainan yang sama, atau berebut perhatian Anda dan pasangan.
  • Kondisi finansial juga sering menjadi faktor penentu jarak ideal anak. Saat anak seumuran, Anda mungkin harus mengeluarkan dana ekstra membeli barang-barang serba dua buah (padahal bukan anak kembar). Atau, koleksi mainan menjadi tidak variatif karena keduanya memilih mainan sama di toko.

 

Jarak Usia 3 Tahun atau Lebih
Kelebihan:

  • Beberapa ibu menganggap perbedaan usia tiga tahun adalah yang paling ideal karena Si Kecil masih dapat bermain bersama, dan Si adik pun lebih cepat pintar karena ia melihat kebiasaan Si Kakak.
  • Pertengkaran antar anak akan lebih jarang dengan jarak usia ini. Ketika anak berusia empat tahun, ia akan memperlakukan adik bayi lebih lembut dan penuh kasih sayang.
  • Orangtua tidak perlu khawatir dan justru bisa mendapat ‘asisten’ sukarela menjadi mentor Si Adik. Ketika Si Kakak sudah cukup besar, ia sudah cukup lama merasakan perhatian eksklusif dari Anda dan suami sehingga rasa cemburu pada adik juga lebih jarang muncul.
  • Sementara jarak kehamilan yang agak jauh memberi kesempatan Anda beristirahat dan bersiap untuk anak kedua atau berikutnya.

Kekurangan:

  • Tahapan perkembangan kakak dan adik sudah jauh berbeda, minat dan kebutuhan mereka pun berbeda. Saat Si Kakak sedang asyik menyusun lego, Si Adik lebih tertarik memakannya.
  • Mama juga perlu masa adaptasi lagi setelah sekian lama terbiasa dengan hidup lebih ‘teratur’ tanpa bayi, sekarang harus mengingat kembali masa-masa tersebut.
  • Jadi, berapapun jarak usia Si Kecil dan adiknya, kembali pada kesiapan Anda secara fisik, mental, dan emosional ya, Mamas. Karena, bagaimanapun Anda merencanakannya, akan tetap ada situasi lain yang mungkin tidak terkontrol. (Tammy Febriani/LD/Photo: Istockphoto.com)

Shares