Mind
Tip Harmonis untuk Anda dan Mertua yang Berbeda Bangsa
Mamas, pernikahan memang butuh banyak sekali adaptasi dan toleransi. Maklum saja Anda berdua datang dari latar belakang berbeda, mulai dari keluarga hingga budaya. Lalu bagaimana dengan Anda yang menikah dengan pria berbeda bangsa atau berdarah campuran misalnya. Tentu Anda akan memiliki mertua yang berbeda bangsa. Agar hubungan Anda dengan mertua ini tetap akur dan harmonis, simak pembahasan Smart Mama berikut.
- Pelajari budaya asal mertua Anda. Saat memutuskan menikah dengan pria asing atau berdarah campuran sebaiknya Anda pelajari terlebih dahulu budaya dan kebiasaan daerah asal mertua Anda khususnya dalam hal kekeluargaan. Ada bangsa yang cenderung individualis, ada juga yang kekeluargaannya tinggi seperti pada umumnya bangsa Indonesia. Dengan begitu Anda jadi lebih memahami sikap dan nilai yang ia yakini terhadap keluarga. Anda juga dapat bertanya dengan detail pada pasangan seputar pola asuh dan kebiasaan orangtuanya.
- Tidak perlu sensitif. Lain budaya tentu saja lain caranya. Bisa saja mertua melakukan atau mengatakan sesuatu yang kurang berkenan di hati Anda. Misalnya Anda berasal dari suku yang memegang teguh norma kesopanan serta kerap berbasa basi, sementara mertua Anda berasal dari negara Barat yang selalu berbicara to the point. Tentu Anda tidak terbiasa terlalu dengan sikapnya, oleh sebab itu sebaiknya jangan diambil hati.
- Pertahankan budaya Anda sendiri. Meski butuh banyak penyesuaian, Anda tidak perlu menjadi orang lain untuk dapat mingle dengan mertua. Jika Anda rasa baik dan tidak mengganggu siapapun pertahankan saja kebiasan dan budaya yang sudah melekat dalam diri Anda. Misalnya Anda terbiasa memanggil orangtua dengan bapak atau ibu dan sungkan memanggil mertua Anda dengan nama saja, katakan saja langsung bahwa Anda tidak terbiasa.
Smart Mama Story
“Saya menikah dengan pria berkebangsaan Australia dan memilih menetap di Bandung. Suatu hari kami sekeluarga berencana berlibur ke tempat mertua, saya cukup kaget ketika ia meminta kami menginap di hotel karena hewan peliharaannya sedang sakit. Awalnya agak tersinggung namun saya jadi terbiasa toh mereka selalu bersikap baik kepada saya.”
Alena, 31 tahun, mama dari Jasmine, 5 tahun
“Di awal pernikahan saya dengan pria berkebangsaan Inggris dan menetap di sana, mertua saya shock berat ketika suatu pagi menemukan rumah kami dipenuhi keluarga saya yang menginap sampai menggelar kasur di area ruang tamu. Lalu saya dan suami menjelaskan bahwa di Indonesia hal tersebut sudah biasa. Akhirnya mertua saya pun mengerti dan kini ikut menawarkan saudara saya untuk tinggal di rumahnya jika ada yang sedang berkunjung.”
Tania, 35 tahun, mama dari Thomas, 6 tahun dan Jessie, 4 tahun
(Karmenita Ridwan/LD/Photo: Istockphoto.com)