Parenting
Belajar Pola Asuh dari Film Inside Out
Setelah sukses dengan banyak film animasi box office seperti Finding Nemo, Cars , Up, serta Toys Story, di tahun 2015 ini Disney Pixar kembali meluncurkan film animasi Inside Out. Film yang kini tengah ditayangkan di Indonesia ini bercerita tentang perasaan seorang anak berusia 11 tahun bernama Riley yang harus mengikuti kepindahan orangtuanya ke kota baru yang sangat asing baginya.
Yang menarik, berbagai perasaan dan emosi yang dialami oleh Riley dijadikan karakter tersendiri dalam film ini. Karakter-karakter tersebut adalah Joy, Sadness, Fear, Anger, dan Disgust. Kelima karakter ini berusaha memengaruhi hidupnya saat Riley struggling untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Film ini memang sangat disayangkan untuk dilewatkan. Selain ceritanya yang menyentuh, sama seperti film produksi Pixar lainnya, animasinya juga sangat menarik. Yang menjadi perhatian Smart Mama, film ini tidak hanya menarik untuk dijadikan quality time bersama keluarga saja. Namun ternyata juga sarat dengan nilai-nilai keluarga dan sebagai orangtua banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil melalui film ini:
- Perhatikan emosi anak Anda. Mamas, terkadang kita suka lupa bahwa anak juga memilki perasaan dan pergulatan emosi dalam dirinya sama halnya dengan manusia dewasa. Anda tidak hanya cukup memerhatikan kebutuhan jasmaninya saja, kebutuhan untuk mengerti perasaannya juga harus Anda penuhi lho. Smart Mama paham terkadang perubahan besar dalam hidup kita seperti pindah ke tempat baru dengan pekerjaan baru yang stressful dapat menyebabkan diri Anda sendiri merasa lelah, tapi sadari ya Mams, perubahan besar yang terjadi juga berpengaruh pada Si Kecil. Saling berbagi cerita dan kesulitan mungkin justru lebih membantu Anda dan Si Kecil untuk sama-sama beradaptasi dengan lingkungan baru daripada Anda mengabaikan keberadaannya.
- Libatkan anak dalam keputusan besar. Keputusan orangtua Riley untuk pindah dari Minnesota ke California adalah hal besar untuk seluruh keluarga termasuk anak. Oleh karena itu, pastikan Anda telah mempersiapkan mental Si Kecil sebelum menjalani keputusan besar tersebut. Beri ia pengertian keuntungan dan kerugian yang akan dihadapi oleh keluarga jika keputusan tersebut diambil sehingga Si Kecil siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.
- Jangan paksakan kebahagiaan pada anak. Mungkin saja Anda membuat keputusan demi kebahagiaan Si Kecil. Tapi Mamas yang dapat merasakan ia bahagia atau tidak ya hanya dirinya sendiri. Hargai perasaannya, jangan paksa ia untuk bahagia kala ia sedih ya Mams. Dan biarkan ia berpura-pura dengan perasaannya sendiri.
- Always be there for him/her. Menurut saya ini adalah hal yang paling penting. Perubahan sebesar apapun dapat dilalui Si Kecil jika Anda fokus membantunya. Dengarkan keluhannya, dan berikan ia solusi untuk permasalahannya. Dampingi dirinya setiap saat ia membutuhkan Anda. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)