Health

Yang Perlu Anda Tahu tentang Keguguran

By  | 

Miscarriage atau keguguran. Mamas tentu pernah mendengar istilah medis yang ‘ditakuti’ oleh para ibu hamil ini. Keguguran adalah mati atau hilangnya nyawa janin sebelum usia kandungan Anda menginjak 20 minggu. Lebih dari 80% kasus keguguran terjadi di trimester pertama kehamilan. Tak heran, banyak orang bilang, tiga bulan pertama kehamilan memang merupakan masa yang rentan, sehingga Anda harus menjaganya sebaik mungkin.

             Bagaimana Anda dapat mengetahui bahwa Anda sudah mengalami keguguran? Gejala utamanya adalah keluarnya darah, baik hanya bintik kemerahan, vlek kecokelatan, hingga darah segar, dari vagina Anda. Namun tak semua darah yang keluar dari vagina, khususnya di trimester pertama sudah pasti tanda keguguran. Jadi sebaiknya segera periksa ke dokter bila Anda mengalami gejala seperti ini.

Tanda lain yang bisa jadi indikasi keguguran adalah demam, sakit punggung, kram perut, serta mudah lelah. Tidak ada yang mengetahui penyebab pasti keguguran karena ini merupakan ketidaknormalan kromosan, tapi ada beberapa faktor risiko yang layak Smart Mama ketahui.

 Faktor Risiko Pemicu Keguguran

  1. Kehamilan kembar atau lebih

Semakin banyak jumlah janin dalam kandungan Anda, semakin besar pula kemungkinan terjadi keguguran .

  1. Merokok

Anda dilarang untuk merokok sama sekali. Risiko keguguran meningkat jika suami Mamas seorang perokok. Risiko ini meningkat sebesar 81 % jika ia merokok lebih dari 20 batang perhari.

  1. Morning sickness parah

Morning sickness adalah hal wajar bagi calon ibu. Namun bila hal itu terjadi berkepanjangan sepanjang hari sehingga tak ada asupan nutrisi untuk janin, maka risiko keguguran pun meningkat.

  1. Minum kopi berlebihan

Sebuah penelitian terhadap 1000 ibu hamil menunjukkan, bahwa konsumsi kafein lebih dari 200 mg per hari meningkatkan risiko keguguran hingga 25 %. Konsumsi 200 mg kafein setara dengan 300 ml kopi dan 740 ml teh.

  1. Berat badan tidak normal

Obesitas dan kekurangan berat badan juga dapat mempertinggi risiko keguguran. So, pastikan bobot tubuh Mamas di angka normal ketika akan memulai program kehamilan ya.

Menangani Keguguran

 Berikut beberapa cara penanganan paska keguguran yang bisa Mamas lakukan.

  • Cara normal

Jika tak ada tanda infeksi dan keguguran Anda terjadi sebelum usia kandungan 13 minggu,  Mamas bisa meminta dokter memilih metode pengeluaran janin secara normal. Embrio akan keluar dengan sendirinya setelah beberapa minggu ia dinyatakan tak bernyawa oleh dokter.

  • Cara medis

Cara lain dalam menangani keguguran adalah pemberian obat tertentu dari dokter. Obat ini bisa diberikan secara oral atau dimasukkan ke vagina, pilihlah yang cocok untuk Anda. Pada sekitar 70-90% wanita, proses ini berhasil dalam waktu 24 jam saja.

  • Operasi

Pembedahan ringan atau dikenal dengan istilah kuret merupakan opsi lain yang tepat untuk menangani keguguran. Operasi ini dianjurkan bagi Mamas yang mengalami keguguran dengan banyak perdarahan atau ada tanda infeksi. (Lenny Delima/Photo: Istockphoto.com)

Shares