Mind

Smart Mama Story: Lebaran di Negeri Orang

By  | 

Mamas, hari raya identik dengan berkumpul bersama keluarga besar serta menikmati hidangan Lebaran seperti ketupat, opor ayam lengkap dengan kue-kue istimewa. Namun, tidak semua Smart Mamas bisa merayakan hari kemenangan bersama keluarga tercinta di tanah air karena bermukim di negeri lain. Seperti apa keseruan mereka merayakan hari raya Idul Fitri? Yuk simak cerita tiga Mamas, Vera,Nova, dan Jennifer berikut.

 

Vera dan keluarga

Vera dan keluarga

Memanfaatkan Teknologi

Hal utama yang biasanya dilakukan saat Lebaran adalah saling bermaafan dengan keluarga, untuk itu ketiga Mamas ini memanfaatkan teknologi yang ada, seperti yang dilakukan Vera, “Setelah salat Ied di Konsulat Indonesia di Wilshire, biasanya saya dan keluarga melakukan video call untuk bermaafan dengan orangtua, kakak, serta keponakan yang berada di Jakarta, sekaligus melepas kangen dengan keluarga besar,” ungkap mama dari Tatyana dan Tischabelle ini.
Hal serupa dilakukan Jennifer yang bermukim di Bahrain, serta Nova yang tinggal di Rotterdam sejak tahun 2000. “Biasanya pagi-pagi sekali saya sudah menelepon keluarga besar di Indonesia untuk minta maaf dan mengucapkan selamat Lebaran secara estafet, mulai dari ibu dan ayah saya, mertua, berlanjut ke kakak, adik, ipar dan keponakan,” ujar Jennifer.
Sementara Nova melakukan video call jika koneksi sedang bagus, jika tidak ia berbicara dengan keluarga besar melalui telepon.

 

Nova dan keluarga

Nova dan keluarga

Silaturahmi Tetap Berjalan

Meskipun jauh dari keluarga, Jennifer merasa memiliki “keluarga baru” di Bahrain,ia bersama suami dan anaknya, Farah selalu menyempatkan diri untuk halal bihalal di Kedutaan Besar Republik Indonesia. “Berhubung saya tinggal di negara muslim, saya juga bersilaturahmi dengan orang setempat,” ungkapnya.
Beruntung bagi Nova, ia tinggal satu kota dengan mertua sehingga masih bisa merasakan kehangatan keluarga meskipun Sang Mertua non muslim. “Banyak orang Indonesia yang tinggal di Rotterdam, jadi setiap Lebaran kita kumpul bersama, baik yang muslim maupun non muslim,” kata mama dari Vincenzo dan Ivada ini.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles selalu mengundang warga Indonesia untuk halal bihalal di kediamannya di wilayah Bel Air setiap hari raya. “Biasanya saya hadir di acara halal bihalal tersebut, tapi kalau tidak sempat, saya hanya makan di luar sekeluarga,” ujar Vera.

 

Jennifer dan keluarga

Jennifer dan keluarga

Menikmati Hidangan khas Lebaran

Bagi Vera, memasak hidangan Lebaran kurang efektif karena hanya ia dan suami yang menyantapnya. Lingkungan di sekitar Vera sendiri kebanyakan non muslim. Jadi, jika ia kangen makan ketupat dan lauk pauknya, ia akan mengunjungi restoran Indonesia.

Sama seperti Vera, Nova juga tidak memasak hidangan khas Lebaran di rumahnya, ia memilih untuk menikmatinya di rumah kerabat.  Lain halnya dengan Jennifer, ia dan suami memasak hidangan lengkap khas Lebaran, mulai dari ketupat yang dibungkus plastik (berhubung tidak ada yang menjual daun pembungkus ketupat), rendang, opor ayam, hingga sambal goreng hati. Untungnya, ada toko yang menjual bumbu-bumbu khas Indonesia di Bahrain.

Well Smart Mamas, di manapun Anda berada, Anda tetap dapat merayakan hari kemenangan dengan bahagia dan penuh makna. (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

 

Shares