Health

Langkah Tepat Merencanakan Kehamilan

By  | 

Newlyweds, jika Anda berencana segera memiliki anak, sebaiknya mulai rencanakan kehamilan dengan langkah yang tepat ya. Tujuannya agar kehamilan nantinya berjalan lancar hingga proses persalinan dan bayi yang Anda kandung juga sempurna. Ikuti saran Smart Mama berikut ini.

Langkah 1: Medical Check-up

Hal pertama tentu saja cek kesehatan Anda dan pasangan, khususnya alat reproduksi masing-masing. Kunjungi dokter kandungan yang bereputasi baik, bila perlu Anda research dahulu agar mendapatkan dokter kandungan yang sesuai kebutuhan. Untuk pasangan, ia dapat konsultasi dengan ahli kesuburan pria atau Andrologist.

Selain kesehatan alat reproduksi, pertimbangkan juga riwayat kesehatan keluarga besar Anda guna mengetahui ada atau tidaknya penyakit keturunan yang Anda berdua bawa. Contohnya penyakit diabetes, asma dan alergi, thalassemia, serta down syndrome. Jika Anda dan pasangan membawa riwayat penyakit keturunan, maka kemungkinan Si Kecil menderita penyakit tersebut 1 banding 4. Jika hal tersebut diketahui sejak awal, maka Anda dapat berkonsultasi dengan para ahli untuk pencegahan.

Langkah 2: Jaga Berat Badan serta Asupan

Berat badan sesuai dengan Body Mass Index (BMI) adalah berat ideal untuk memulai kehamilan. Underweight maupun overweight akan mempersulit seorang wanita untuk hamil. Obesitas atau kelebihan berat badan dapat memicu komplikasi pada kehamilan, sementara kekurangan berat badan dapat menyebabkan kelahiran prematur.

Konsumsi vitamin dan makanan sehat juga wajib dilakukan, bukan Anda saja tapi juga pasangan guna mendapatkan kualitas sperma terbaik. Pilih asupan yang mengandung vitamin B serta asam folat tinggi seperti sayuran, buah-buahan, serta kacang-kacangan. Konsumsi juga protein beromega-3 seperti telur dan ikan, namun pastikan ikan tersebut bebas mercuri ya Mams. Hindari konsumsi kafein, rokok, apalagi alkohol.

Langkah 3: Olahraga

Berolahraga dapat membuat tubuh Anda bugar serta meningkatkan daya tahan tubuh sehingga meningkatkan kesuburan dan mempermudah pembuahan. Tidak perlu olahraga berat, berjalan kaki selama 30 menit setiap hari atau bersepeda seminggu tiga kali sudah cukup menjaga kestabilan berat badan serta kebugaran tubuh.

Untuk meningkatkan fleksibiltas, ikuti kelas yoga atau pilates, Mamas. Kegiatan ini dapat berlanjut hingga Anda hamil nanti, dengan catatan kehamilan berjalan normal atau tidak terjadi komplikasi.

Langkah 4: Kunjungi Dokter Gigi

Perubahan hormon saat hamil dapat menyebabkan gangguan gusi dan gigi. Jadi, penting bagi Anda untuk memastikan kondisi kesehatan mulut dalam keadaan baik. Bersihkan karang gigi Anda, dan perbaiki gigi yang bermasalah. Perawatan saraf gusi juga wajib dilakukan jika Anda tidak ingin mengalami nyeri gusi saat hamil nanti.

Langkah 5: Perhatikan Kondisi Mental

Alice Domar, Direktur Domar Center of Mind/Body Health di Boston mengatakan, “If someone is clinically depressed, she can barely take care of herself, much less a baby. From an evolutionary point of view, it makes sense that it’s hard to get pregnant when you’re depressed.” Bagi Anda pernah mengalami atau memiliki riwayat keluarga depresi, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan pakar kejiwaan.

Dan untuk Anda yang dilanda permasalahan keluarga maupun masalah berat lain yang menyebabkan stres, lebih baik tunda dulu keinginan memiliki anak sampai masalah Anda selesai.

Langkah 6: Kesiapan Finansial

Hamil dan memiliki anak tidak terlepas dari persiapan keuangan. Pastikan Anda dan pasangan telah memikirkan hal ini apalagi jika Anda tak memiliki asuransi maternity baik pribadi maupun dari kantor. Anda wajib mempersiapkan biaya melahirkan ekstra untuk berjaga-jaga apabila ada komplikasi atau masalah pada Si Newborn.

Selain itu, Anda juga harus memiliki tabungan untuk biaya konsultasi kehamilan selama sembilan bulan serta sediakan budget untuk membeli perlengkapan bayi. Siapkan juga dana untuk imunisasi Si Kecil yang akan Anda keluarkan hampir setiap bulan sejak ia lahir hingga usia dua tahun.

Langkah 7: Setelah Satu Tahun

Jika Anda sudah mencoba untuk hamil selama lebih dari setahun, ada baiknya Anda dan pasangan melakukan pemeriksaan kesuburan lebih intensif, misalnya pemeriksaan anatomi, pada pasangan yang mencakup fungsi saluran sprema, skrotum, prostat, serta testis. Sementara untuk Anda, pemeriksaan organ yang berhubungan dengan alat reproduksi, seperti payudara dan tiroid.

Selanjutnya, dilakukan juga pemeriksaan darah pada Anda berdua guna mengetahui hormon kesuburan. Setelah mendapatkan hasil, dokter akan memberitahu Anda tindakan yang harus dilakukan seperti hidrotubasi atau tiup rahim, bisa juga Anda dianjurkan untuk melakukan program IVF atau bayi tabung.  (Karmenita Ridwan/LD/Photo: istockphoto.com)

Shares